KOSOVO - Blok Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan mengerahkan 700 penjaga perdamaian tambahan ke Kosovo, di mana 30 tentara terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Serbia setempat. Batalyon lain akan ditempatkan dalam siaga tinggi jika terjadi eskalasi lebih lanjut.
Dikutip RT, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan langkah itu dalam jumpa pers pada Selasa (30/5/2023), mengatakan pengerahan itu merupakan tanggapan atas "serangan" baru-baru ini terhadap pasukan penjaga perdamaian, yang menurutnya "tidak dapat diterima."
Stoltenberg mendesak para pejabat di Pristina dan Beograd untuk mengambil "langkah konkret" untuk meredakan situasi, dan mengatakan kedua belah pihak harus berpartisipasi dalam dialog yang ditengahi Uni Eropa.
Seerti diketahui, bentrokan kekerasan antara warga Serbia lokal dan Pasukan Kosovo NATO (KFOR) meletus setelah penjaga perdamaian berusaha membubarkan demonstran yang memprotes pelantikan walikota Albania di wilayah mayoritas Serbia. Kebuntuan mengakibatkan puluhan cedera di kedua sisi.
Kerusuhan terjadi setelah warga Serbia setempat, yang telah lama menginginkan otonomi di Kosovo, memboikot pemilu yang didukung Pristina di beberapa wilayah di provinsi yang memisahkan diri dari Serbia itu. Meskipun jumlah pemilih kurang dari 4%, otoritas lokal menerima suara sebagai sah, mengumumkan pemilihan empat walikota Albania.