JAKARTA- Menguak ke mana banyaknya jasad korban kapal Titanic yang tak pernah ditemukan menarik untuk dibahas. Dalam pelayaran perdananya pada April 1912 dari Southhampton ke New York, kapal termewah menabrak gunung es Atlantik Utara hingga tenggelam serta menewaskan 1.500 orang, namun hanya beberapa jasad berhasil dievakuasi.
Lantas, kemana banyaknya jasad korban kapal Titanic yang tak pernah ditemukan? Dilansir dari Dailymail, Senin (3/7/2023), Titanic membawa 2.224 penumpang pada pelayaran pertamanya. Dalam kejadian tragis tersebut, setidaknya ada 1.500an orang tewas dan hanya 340 jasad dengan jaket pelampung yang berhasil ditemukan oleh Mackay Bennet.
Dari 340 jasad, 190 di antaranya berada pelabuhan dan dipindahkan ke Curling Mayflower di Halifax. Sedangkan 116 lainnya yang tak dapat dikenali kembali ke laut untuk dimakamkan.
Sebulan setelah bencana, RMS Oceanic menemukan sekoci Collapsible A dengan tiga jenazah di dalamnya. Tiga jasad tersebut lalu dimasukan ke dalam kantong jenazah yang berisi potongan baja lalu ditenggelamkan lagi ke laut.
Artinya sekitar 1.160 jasad tidak ditemukan dan tak pernah terlihat lagi sejak saat itu.
Bahkan setelah lebih dari 100 tahun kapal itu tenggelam, tidak ada ekspedisi Titanic yang bisa menemukan sisa-sisa jasad manusia. James Cameron, sutradara film Titanic yang dirilis pada 1997, telah menyelam sebanyak 30 kali ke Titanic tapi hanya menemukan barang-barang milik korban.
“Kami telah melihat pakaian, kami telah melihat sepatu, kami telah melihat sepasang sepatu, yang sangat menyarankan ada tubuh di sana pada satu titik, tetapi kami belum pernah melihat manusia,” kata Cameron.
Banyak teori terkait hilangnya jasad-jasad korban Titanic yang tak dapat dievakuasi tersebut. Para ilmuwan menyangka jika jasad telah hancur dan membusuk dimakan oleh biota laut, seperti udang maupun bakteri laut.
Ilmuwan forensik dari Atlantic Technological University Sligo Irlandia, Profesor John Cassella, menuturkan jika tulang bisa cepat rusak di dalam air asin. Karena itulah jasad korban Titanic tak dapat ditemukan. Meski demikian, ia meyakini kemungkinan masih bisa ditemukan sisa tulang korban Titanic.
Profesor Dame Sue Black, seorang antropolog, dan Presiden St John’s College di Oxford University juga memiliki pendapat yang sama, yakni tulang tidak suka berada di bawah air karena akan menyebabkan kerusakan dan kehancuran.
“Kehidupan laut melihat tulang sebagai penampung kalsium untuk disadap,” ujarnya.
Jadi ke mana banyaknya jasad korban Kapal Titanic yang tak pernah ditemukan hingga kini masih menjadi misteri dan kemungkinan mereka telah terurai bersama air laut.
(RIN)
(Rani Hardjanti)