Bokassa memahkotai sendiri dirinya dengan mahkota berlapis emas dan bertabur berlian. Ia juga mendatangkan makanan terbaik dari Eropa dan hadiah yang sangat besar. Singa berbentuk elang sangat mengah layaknya penobatan Napoleon Bonaparte.
Selama pemerintahannya, Afrika Tengah jauh dari kata maju. Masyarakat unjuk rasa atas keputusan yang ia buat. Bokassa memaksa anak-anak untuk membeli seragam dari pabrik istrinya yang sangat mahal.
Diktator itu tidak segan menculik dan memenjarakan anak-anak yang proten. Dua tahun setelah pengobatannya, Bokkasa pemerintahan penangkapan 100 anak sekolah, 50 anak diantaranya dieksekusi mati.
Kekejaman Bokassa terus berlanjut sampai tega melemparkan musuhnya sebagai santapan buaya dan singa pribadinya. Kaisar kejam itu diduga melakukan kanibalisme dengan memasak dan memakan daging musuhnya sendiri.
Saat penggulingan Bokassa pada tahun 1979, pasukan Prancis menguras kolam buaya milik Bokassa di kediamannya. Mereka menemukan 30 kerangka korban yang menjadi santapan biaya.