JAKARTA - Kepala Bakamla RI, Laksdya Aan Kurnia mengaku telah melaporkan soal penangkapan kapal supertanker berbendera Iran yang masuk ke Perairan Natuna, Indonesia ke Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Aan mengatakan, Mahfud mengapresiasi Bakamla dalam menindak dua kapal super tanker, yaitu MT. Arman 114 berbendera Iran, dan MT. S Tinos berbendera Kamerun yang diduga melakukan aktivitas pindah muatan (transshipment) di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Natuna pada Jumat 7 Juli 2023 lalu.
"Ya (Mahfud MD) setuju, bagus," kata Aan saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).
Aan menegaskan, langkah tersebut dilakukan sebagai bukti bahwa Indonesia tidak ingin kedaulatan perairannya dilecehkan.
"Jadi jangan melecehkan kedaulatan di perairan kita," ucapnya.
Setelah melaporkan tindakannya, Aan mengatakan, Mahfud memberi arahan agar masalah tersebut segera diselesaikan.
Diketahui, dua kapal berbendera Iran dan Kamerun itu diduga melakukan aktivitas pindah muatan (transshipment) di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, tepatnya di Natuna pada Jumat 7 Juli 2023 lalu.
"Pada mulanya informasi terjadinya transshipment oleh kedua kapal tersebut didapatkan dari Kantor Pemantauan Informasi Marabahaya Laut (KPIML) Bakamla RI yang bekerja sama dengan instansi terkait. Selanjutnya informasi ini diteruskan ke KN. Pulau Marore - 322 untuk dilakukan pemeriksaan di laut," kata Aan saat konferensi pers di Mabes Bakamla RI, Selasa 11 Juli 2023.