Negara-negara Arab dan Muslim telah mengutuk keras aksi penodaan Alquran yang terus menerus terjadi di Eropa. Swedia dan Denmark mengizinkan aksi-aksi semacam itu digelar dengan alasan kebebasan berbicara.
Denmark mengutuk pembakaran itu sebagai "tindakan provokatif dan memalukan" tetapi mengatakan tidak memiliki kekuatan untuk memblokir demonstran non-kekerasan. Pernyataan itu senada dengan yang disampaikan pihak Swedia, yang mengatakan bahwa undang-undangnya melindungi kebebasan berbicara.
(Rahman Asmardika)