PORT AU PRINCE - Seorang perawat Amerika Serikat (AS) dan anaknya telah diculik di Haiti, menurut badan amal Kristen tempat dia bekerja.
Alix Dorsainvil sedang bekerja di pelayanan masyarakat dekat Port-au-Prince ketika dia ditangkap, kata El Roi Haiti dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir BBC. Departemen Luar Negeri AS mengetahui laporan tersebut dan melakukan "kontak rutin" dengan otoritas Haiti.
AS Perintahkan Personel Pemerintahnya Tinggalkan Haiti, Ada Apa?
Pejabat di Haiti telah mengimbau masyarakat internasional untuk membantu mematahkan cengkeraman geng bersenjata di pulau itu.
Dorsainvil dipahami sebagai istri direktur dan pendiri El Roi Haiti, Sandro Dorsainvil.
Usia atau jenis kelamin anak tidak diketahui.
"Alix adalah orang yang sangat penyayang dan penyayang yang menganggap Haiti sebagai rumahnya dan orang Haiti sebagai teman dan keluarganya," tambah pernyataan dari El Roi Haiti.
Badan amal itu juga mengatakan sedang bekerja untuk mengamankan kembalinya pasangan itu dengan aman.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah AS mengeluarkan peringatan tingkat empat "jangan bepergian" karena penculikan, kejahatan, kerusuhan sipil, dan 'infrastruktur perawatan kesehatan yang buruk' di pulau itu.
Departemen Luar Negeri AS memerintahkan semua pegawai pemerintah non-darurat dan anggota keluarga mereka untuk meninggalkan Haiti.
Negara termiskin di Amerika itu mengalami krisis politik sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021.
Geng menguasai sekira 80 persen ibu kota, dan kejahatan kekerasan seperti penculikan dan perampokan bersenjata adalah hal biasa.
Awal bulan ini, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan pembentukan pasukan multinasional untuk Haiti.
Kenya telah menawarkan untuk memimpin, dengan menawarkan 1.000 petugas polisi untuk membantu melatih penegak hukum setempat.
Misi apa pun akan tunduk pada mandat dari Dewan Keamanan PBB, dan otorisasi resmi dari otoritas Kenya.
(Rahman Asmardika)