HAITI - Anggota geng di Haiti telah menculik tiga jemaat saat mereka meninggalkan sebuah gereja di ibu kota, Port-au-Prince, setelah menghadiri Misa Minggu.
Media lokal mengatakan para penculik menuntut uang dalam jumlah besar sebagai tebusan.
Saksi mata mengatakan sepasang suami istri dan seorang lainnya yang rutin menghadiri kebaktian di Gereja First Baptist di pusat Port-au-Prince diculik oleh anggota geng pada Minggu (12/2/2023) pagi waktu setempat.
BACA JUGA: Balas Dendam 14 Rekannya Dibunuh Geng Kriminal, Ratusan Polisi Terobos Rumah PM Haiti hingga Bandara
Penculikan mereka terjadi hanya lima hari setelah seorang pendeta ditangkap dalam perjalanannya ke komunitas misionarisnya, yang terletak 27 km (17 mil) utara ibu kota.
BACA JUGA: Geng G9 Bebaskan Terminal Gas Utama Usai Negosiasi Selama 2 Minggu dengan Politisi dan PM Haiti
Pastor Antoine Macaire Christian Noah, yang berasal dari Kamerun, telah bekerja sebagai pastor paroki di desa pegunungan Casale, sebelah utara ibu kota, selama setahun sebelum dia diculik.
Adapun Misionaris Claretian, kongregasi religius tempat dia bergabung, mengatakan telah dihubungi oleh geng tersebut dengan permintaan uang tebusan.
Dikutip BBC, Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) menggambarkan situasi tersebut sebagai "mimpi buruk yang hidup".