SAMPANG - Proses belajar dan mengajar para siswa Sekolah Menengah Pertama Swasta (SMP Al-Lathifi) Dusun Kasangkah, Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura terpaksa dilakukan di teras rumah warga.
Kondisi gedung sekolah yang mereka tempati untuk menuntut ilmu terbilang tidak layak, bahkan ruang kelasnya numpang di teras rumah milik warga setempat.
Sebagai pemisah antara dua kelas, tepatnya kelas VII dan VIII hanya menggunakan kayu triplek sehingga jalannya proses belajar tidak maksimal.
Kepala Sekolah SMPS Al-Lathifi, Nurahmat menyampaikan bahwa semua siswa yang bersekolah merupakan warga Desa Banyukapah, Kecamatan Kedungdung, Sampang.
Para orang tua di desa setempat enggan menyekolahkan anaknya ke lembaga lain karena lokasinya cukup jauh. Sehingga harus memaksakan anak menggunakan sepeda motor yang sangat beresiko.
"Untuk jumlah siswa kini sebanyak 48 siswa diantaranya, kelas VII 17 Siswa, VIII 17, dan IX 14 Siswa," terangnya.
Terkait kondisi Sarpras, dirinya mengaku telah berupaya dengan mengajukan bantuan rehabilitasi ruang kelas terhadap pemerintah namun tidak disetujui. Begitupun mengajukan bantuan komputer.
Sehingga, pihaknya berharap kepada pemerintah terutama Pemkab Sampang agar memperhatikan kondisi sekolah SMPS Al-Lathifi demi maksimalnya proses KBM siswa
"Kami menginginkan siswa disini sama dengan siswa di sekolah lainnya yang maju, bisa belajar dengan nyaman dan tenang, serta mampu mengoperasikan komputer," pungkasnya
(Khafid Mardiyansyah)