SEMARANG - Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) berperan besar dalam penurunan angka stunting di Jawa Tengah. Karena itu, dedikasi relawan PPKDB ini menurut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, perlu diapresiasi.
"PPKBD dari daerah ini bagus ternyata. Ini luar biasa karena mereka punya organisasi. Ternyata organisasi para kader ini luar biasa, mereka butuh diapresiasi, mereka butuh disemangati karena mereka relawan, benar-benar relawan, juga menangani stunting," katanya.
BACA JUGA:
Ganjar Pranowo mengatakan, relawan PPKBD telah terlatih di lapangan. Mereka adalah kader-kader militan dengan dedikasi tinggi pada kerja-kerja sosial.
"Mereka orang-orang yang sangat terlatih karena sudah puluhan tahun dan mereka mendedikasikan diri, enggak dibayar. Ini menurut saya sebuah spirit kesukarelawanan yang perlu kita contoh dan pemerintah membutuhkan itu. Tadi ada permintaan tolong dilembagakan kemudian kapasitas ditingkatkan. Oke, kita latih," ujarnya.
BACA JUGA:
Menurut Ganjar, kader PPKBD dari berbagai daerah ini memiliki bermacam inisiatif. Mereka mengurusi sosialisasi tentang KB, mulai dari siapa yang harus KB, pada usia berapa harus menggunakan KB, dan jenis KB yang mesti digunakan.
Kader PPKBD juga berinisiatif untuk membentuk organisasi tingkat provinsi yang merupakan organisasi PPKBD tingkat provinsi pertama di Indonesia.
Selain sosialisasi KB, kades PPKBD ini juga membantu dalam penanganan stunting di tingkat desa. Beragam inisiatif dilakukan, misalnya menggalang dana dari iuran warga, mengalokasikan dana desa untuk stunting, serta program orangtua asuh.
Dari dialog Ganjar dengan sejumlah kader PPKBD terungkap bahwa setiap program berkontribusi besar terhadap penurunan stunting. Untuk program orangtua asuh misalnya, setiap orangtua asuh berkewajiban membantu satu anak stunting di lingkungannya dengan memberikan asupan makanan bergizi.