Kronologi dan Awal Mula Kericuhan di Dago Elos, Berawal dari Laporan Penipuan yang Ditolak

Agung Bakti Sarasa, Jurnalis
Selasa 15 Agustus 2023 11:14 WIB
Kericuhan di Dago Elos berawal dari penolakan laporan (Foto: Ist)
Share :

BANDUNG - Suasana mencekam sempat terjadi di kawasan Dago Elos, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Senin 14 Agustus malam.

Hal itu dipicu aksi protes warga yang menuding pihak kepolisian tidak menanggapi pelaporan kasus dugaan kepemilikan lahan. Tidak hanya memblokade jalan, warga pun juga tampak membakar ban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, polisi akhirnya berupaya membubarkan kerumunan warga. Bahkan, polisi sempat menerjunkan mobil watercanon untuk menghalau warga.

Akibatnya, arus lalu lintas lintas kendaraan baik yang mengarah ke kawasan Dago atas maupun sebaliknya terpaksa dialihkan. Informasi terkait aksi protes warga itu pun viral di media sosial.

Rizkia Puspania, warga Dago Elos mengatakan, mulanya, sejumlah warga bersama kuasa hukum mendatangi Polrestabes Bandung untuk membuat laporan atas dugaan penipuan yang dilakukan kepada warga Dago Elos, Sabtu (14/8/2023).

Warga sudah tiba ke Polrestabes Bandung sejak pukul 10.20 WIB dan baru diperbolehkan masuk sekitar pukul 11.45 WIB untuk membuat laporan polisi atas kasus dugaan penipuan kepemilikan lahan tersebut.

"Kita ingin laporan terkait dugaan pemalsuan data dan penipuan dari keluarga Muller yang mengaku keturunan ratu Welhelmina dan menguasai tanah di wilayah Dago dengan surat eigendom verponding atau hak milik terhadap suatu tanah," ujar Rizkia.

Setelah ditunggu hingga pukul 19.30 WIB, lanjut Rizkia, pihak kepolisian hanya melakukan pemeriksaan acara wawancara (BAW), bukan berita acara pemeriksaan (BAP).

"Laporan kita ditolak, padahal semua data-data, bukti-bukti sudah tercantum, alasannya karena bukti tidak cukup. Alasan lainnya, ingin ada salah satu pelapor yang memiliki sertifikat tanah. Itu kan konyol, kalau mau bilang dari siang, kita sudah delapan jam," katanya.

Warga lain yang sudah menunggu, lanjut Rizkia, kemudian meminta pihak kepolisian datang menemui mereka dan menyampaikan alasan penolakan laporan secara langsung.

"Tapi tidak satu pun yang keluar. Akhirnya warga marah dan pulang dan memblokade jalan dengan cara membakar (ban) untuk menarik perhatian mereka dan satu jam kemudian mereka datang," katanya.

Setelah satu jam dilakukan penutupan jalan, sejumlah aparat kepolisian mulai berdatangan untuk negosiasi. Adapun tuntutan warga, kata dia, warga ingin agar laporan mereka diterima kemudian dilakukan BAP.

"Kita hanya ingin laporan kita diproses, sesederhana itu, tapi ditolak padahal bukti sudah jelas," ucapnya.

Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Eko Iskandar membenarkan pengalihan arus yang dilakukan pihaknya. Menurutnya, kendaraan yang mengarah ke kawasan Dago Atas dan sebaliknya dialihkan ke alan Tubagus Ismail-Jalan Cidagung atau Jalan Sadang Serang.

"Kami alihkan supaya kendaraan masih bisa melintas ke tempat tujuan," ucap Eko.

Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga pukul 24.00 WIB, situasi di kawasan Dago Elos sudah terkendali dan kondusif dan warga sudah membubarkan diri.

Caption: Suasana mencekam sempat terjadi di kawasan Dago Elos, Kota Bandung yang dipicu protes warga terhadap kasus dugaan penipuan kepemilikan lahan.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya