BANDUNG - Suasana mencekam sempat terjadi di kawasan Dago Elos, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Senin 14 Agustus malam.
Hal itu dipicu aksi protes warga yang menuding pihak kepolisian tidak menanggapi pelaporan kasus dugaan kepemilikan lahan. Tidak hanya memblokade jalan, warga pun juga tampak membakar ban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, polisi akhirnya berupaya membubarkan kerumunan warga. Bahkan, polisi sempat menerjunkan mobil watercanon untuk menghalau warga.
Akibatnya, arus lalu lintas lintas kendaraan baik yang mengarah ke kawasan Dago atas maupun sebaliknya terpaksa dialihkan. Informasi terkait aksi protes warga itu pun viral di media sosial.
Rizkia Puspania, warga Dago Elos mengatakan, mulanya, sejumlah warga bersama kuasa hukum mendatangi Polrestabes Bandung untuk membuat laporan atas dugaan penipuan yang dilakukan kepada warga Dago Elos, Sabtu (14/8/2023).
Warga sudah tiba ke Polrestabes Bandung sejak pukul 10.20 WIB dan baru diperbolehkan masuk sekitar pukul 11.45 WIB untuk membuat laporan polisi atas kasus dugaan penipuan kepemilikan lahan tersebut.
"Kita ingin laporan terkait dugaan pemalsuan data dan penipuan dari keluarga Muller yang mengaku keturunan ratu Welhelmina dan menguasai tanah di wilayah Dago dengan surat eigendom verponding atau hak milik terhadap suatu tanah," ujar Rizkia.