2. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi pada 20 Oktober-15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah. Pertempuran ini dimulai ketika pasukan Sekutu dan Pemerintahan Sipil Hindia Belanda mulai mempersenjatai tawanan perang di Ambarawa dan Magelang. Hal ini pun memicu kemarahan penduduk setempat.
Pada 20 Oktober 1945, militer Inggris mendarat di Semarang yang dipimpin oleh Brigadir Bethell. Bethell diperkenankan untuk mengurus pelucutan pasukan Jepang serta melakukan evakuasi 19.000 interniran Sekutu. Namun Bethell ternyata ditunggangi Pemerintahan Hindia Belanda. Mereka pun mulai mempersenjatai tawanan Jepang. Pertempuran pecah dari 12-15 Desember yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Ambarawa. Pertempuran dimenangkan oleh TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
3 Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya dilatarbelakangi oleh kedatangan pasukan Sekutu yang tergabung dalam NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) pada 25 Oktober 1945. Pasukan ini dipimpin oleh Jenderal Mallaby yang bertugas untuk mengangkut tawanan perang, melucuti senjata Jepang, serta menjaga ketertiban setelah kemerdekaan Indonesia. Namun, pasukan tersebut tidak melakukan tugas dengan seharusnya.
Pada 28 Oktober 1945, terjadi pertempuran antara rakyat Surabaya melawan Sekutu. Pertempuran tersebut menewaskan Jenderal Mallaby yang memicu kemarahan Sekutu serta meminta warga Surabaya untuk menyerahkan diri pada 9 November 1945. Apabila tidak dituruti, Sekutu akan menyerang pada 10 November 1945. Warga Surabaya pun memilih untuk melakukan perlawanan kepada Sekutu. Maka dari itu, pada 10 November 1945 terjadi Pertempuran Surabaya.