“Tiba-tiba saya kehilangan kendali atas kendaraan. Saya tidak bisa melihat apa pun jadi saya mulai mendengarkan Alquran di radio. Saya tidak mengerti apa yang terjadi,” ujarnya.
Lingkungan Al-Kakkiyah di Makkah mencatat curah hujan sebesar 45 milimeter (1,8 inci) dalam waktu 24 jam, demikian yang dibagikan pusat meteorologi dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Rekaman yang dibagikan kepada AFP oleh penduduk Makkah menunjukkan jamaah di luar Masjidil Haram yang terguling oleh angin, yang juga membuat penghalang jamaah tergelincir melintasi lantai yang licin karena hujan.
“Pemandangannya sangat menakutkan,” kata warga Makkah, Mohammed, yang sedang berbelanja di tengah badai.
"Semuanya terjadi dalam beberapa menit, ketika hujan mulai turun dengan derasnya,” lanjutnya.
Warga lainnya, Yusuf, mengatakan bahwa pada Agustus biasanya terjadi angin kencang di Makkah, namun badai yang terjadi pada hari Selasa adalah “yang terburuk” yang dapat ia ingat.