Nasib Kerajaan Sunda Pasca-Raja dan Pejabatnya Tewas di Perang Bubat

Avirista Midaada, Jurnalis
Sabtu 16 September 2023 06:30 WIB
Illustrasi (foto: dok Okezone)
Share :

PERANG BUBAT antara Kerajaan Majapahit dengan Sunda konon membuat semua pejabat tewas. Perang yang terjadi akibat keegoisan Gajah Mada saat prosesi perkawinan antara Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka Citraresmi. Egonya untuk menyatukan nusantara sesuai Sumpah Palapa yang ia ucapkan, hanya Sunda saja yang belum berhasil ditundukkan.

Alhasil momen pernikahan putri raja Sunda dengan Raja Hayam Wuruk dimanfaatkan Gajah Mada untuk menyelesaikan misinya itu. Namun karena ulah Gajah Mada, justru rombongan Sunda tewas seluruhnya. Sebab mereka diserang oleh pasukan Gajah Mada tanpa sepengetahuan sang raja Hayam Wuruk

Pesta pernikahan antara putri Raja Sunda Dyah Pitaloka Citraresmi dengan Raja Majapahit Hayam Wuruk urung dilakukan. Perang yang terjadi pada tahun 1357 Masehi ini membuat tampuk tahta kerajaan kosong. Namun dikisahkan pasca Perang Bubat riwayat kerajaan tak langsung tamat. Pada buku "Melacak Sejarah Pakuan Pajajaran dan Prabu Siliwangi" tulisan Saleh Danasasmita, Kerajaan Sunda setelah peperangan Bubat ini masih diperintah oleh delapan rajanya.

Berdasarkan Carita Parahiyangan maupun Kakawin Pararaton, raja Sunda yang pergi ke Majapahit hendak menikahkan putrinya dengan Hayam Wuruk adalah Maharaja. Hal ini juga digunakan sebagai bahan oleh Poerbatjaraka dalam bahasannya "De Batoe-toelis bij Buitenzorg.

Putra Prabu Maharaja waktu itu tidak ikut ke Majapahit, sehingga tidak ikut gugur di Perang Bubat adalah Wastu Kencana. Prasasti Batutulis maupun Prasasti Kebantenan menyatakan Wastu Kencana adalah kakek Sri Baduga.

Urutan silsilah dalam Prasasti Kebantenan adalah Wastu Kencana, Ningrat Kencana, baru Sri Baduga Maharaja. Sedangkan di Prasasti Batutulis urutan rajanya yakni Wastu Kencana, Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, sementara di Carita Parahyangan urutan rajanya pasca Perang Bubat adalah Wastu Kencana, Tohaan di Galuh, dan Ratu Jayadewata.

Baik menurut Prasasti Batutulis maupun Carita Parahiyangan, Wastu Kencana dikebumikan di Nusalarang. Demikian pula Dewa Niskala yang dalam Prasasti Batutulis disebut dikuburkan di Gunatiga, menurut Carita Parahiyangan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya