Rehabilitasi Lahan dan Cegah Abrasi, Daerah Aliran Sungai Ditanam Pohon Jambu Mete

Khafid Mardiyansyah, Jurnalis
Senin 25 September 2023 22:33 WIB
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjelaskan bahwa pihaknya bersama perusahaan swasta menanam beberapa pohon tertentu untuk rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS).

Hal itu guna mencegah abrasi dan banjir bandang yang kerap terjadi di beberapa wilayah. Adapun pohon yang ditanami yakni tanaman jambu mete, kayu putih dan juga cemarah udang.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa KLHK, Muchtar Effendi menjelaskan, ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan penghijauan dan rehabilitasi di lahan yang mereka kelola.

"Ini tanah negara. Mereka melakukan penanaman sampai tiga tahun," kata Muchtar.

Muchtar melanjutkan, pihaknya ikut melakukan supervisi dan penilaian selama proses pemanfaatan lahan.

"Mereka bersama masyarakat setempat mendiskusikan tanaman yang apa mau ditanam (agar bermanfaat bagi warga setempat). Nanti kami lakukan penilaian," ujar Muchtar.

Ia menuturkan, kewajiban ini sudah berlaku sejak tahun 2015 seiring adanya skema pinjam pakai lahan.

"Kalau rehabilitasi di lahan seluas itu untuk perbaikan lingkungan seluas yang mereka pakai," tutur Muchtar.

Adapun daerah yang akan ditanami seluas 27 hektare di Bangka Belitung, sebagai upaya rehabilitasi sungai yang dilakukan PT Mitra Stania Prima (MSP). PT MSP adalah perusahaan di bawah naungan Arsari Tambang.

Direktur Utama PT Mitra Stania Prima, Aryo Djojohadikusumo mengatakan, pihaknya mengedepankan tata kelola pertambangan dan reklamasi yang baik dan benar.

"Kami mengedepankan konsep tata kelola yang baik dan yang tidak kalah pentingnya sesuai arahan Kementerian adalah reklamasi," kata Aryo di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, Senin (25/9/23).

Aryo menjelaskan, pihaknya menyerahkan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) tahap pertama di lahan 27 hektar. Di lahan itu ditanami tanaman jambu mete, kayu putih dan juga cemarah udang.

"27 hektar yang barusan selesai di Kabupaten Bangka Tengah. Tahun depan 70 hektar lebih kemungkinan di Bangka Induk atau di Belitung sesuai dengan arahan dari Balai DP DAS Bangka Belitung," ungkap Aryo.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya