Sehari setelah dimulainya operasi, pihak berwenang di Nagorno-Karabakh mengumumkan gencatan senjata dengan Azerbaijan, menyusul usulan pasukan penjaga perdamaian Rusia. Para pemimpin Republik Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri mengatakan kepada Reuters bahwa sebanyak 120.000 warga Armenia Karabakh dapat meninggalkan rumah mereka karena takut akan pembersihan etnis. Para pejabat Azerbaijan berjanji menjamin hak-hak etnis Armenia selama reintegrasi di wilayah tersebut.
Menurut kantor berita Interfax, sejauh ini 6.650 orang telah tiba di Armenia dari Nagorno-Karabakh.
(Rahman Asmardika)