Mengapa Menemukan Kehidupan Alien di Alam Semesta Hanya Soal Masalah Waktu?

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 30 September 2023 11:51 WIB
Menemukan kehidupan alien di alam semesta disebut-sebut hanya tinggal soal waktu (Foto: EPA)
Share :

NASA juga mengirimkan pesawat luar angkasa bernama Dragonfly untuk mendarat di salah satu bulan Saturnus, Titan. Ini adalah dunia yang eksotis dengan danau dan awan yang terbuat dari bahan kimia kaya karbon yang memberikan planet ini kabut oranye yang menakutkan. Selain air, bahan kimia ini dianggap sebagai bahan penting bagi kehidupan.

Mars saat ini terlalu tidak ramah bagi organisme hidup, namun ahli astrobiologi percaya bahwa planet ini dulunya subur, dengan atmosfer dan lautan yang tebal serta mampu mendukung kehidupan.

Penjelajah Perseverance NASA saat ini mengumpulkan sampel dari sebuah kawah yang diduga merupakan delta sungai kuno. Sebuah misi terpisah pada 2030-an akan membawa batuan tersebut ke Bumi untuk dianalisis potensi mikrofosil bentuk kehidupan sederhana yang kini telah lama hilang.

Ini hanyalah beberapa dari banyak misi yang sedang berjalan atau direncanakan di tahun-tahun mendatang untuk mencari tanda-tanda kehidupan di planet-planet di Tata Surya kita. Sedangkan misi lainnya mencari lebih jauh ke luar angkasa.

Beberapa ilmuwan menganggap hal ini hanya sebuah fiksi ilmiah dan merupakan hal yang mustahil. Namun pencarian sinyal radio dari dunia asing telah berlangsung selama beberapa dekade. Salah satunya oleh lembaga Search for Extra Terrestrial Intelligence (Seti).

Seluruh ruang adalah tempat yang luas untuk dilihat, sehingga pencarian mereka dilakukan secara acak hingga saat ini.

Namun kemampuan teleskop, seperti JWST, untuk mengidentifikasi tempat yang paling mungkin terdapat peradaban alien membuat Seti dapat memfokuskan pencariannya. Menurut Dr Nathalie Cabrol, Direktur Pusat Studi Kehidupan di Alam Semesta di Seti, Carl Sagan, hal ini telah memberikan dorongan baru.

Lembaga ini telah memodernisasi susunan teleskopnya dan sekarang menggunakan instrumen untuk mencari komunikasi dari gelombang laser yang kuat dari planet yang jauh.

Sebagai ahli astrobiologi berkualifikasi tinggi, Dr Cabrol memahami mengapa beberapa ilmuwan skeptis terhadap pencarian sinyal yang dilakukan Seti.

Dr Cabrol mengatakan tanda-tanda kimia dari atmosfer yang jauh, hasil pengamatan menarik dari bulan, dan bahkan mikrofosil dari Mars, semuanya terbuka untuk ditafsirkan.

“Mencari sinyal mungkin tampak sebagai pendekatan yang paling tidak masuk akal dari semua pendekatan yang ada untuk menemukan tanda-tanda kehidupan. Namun ini juga merupakan pendekatan yang paling jelas dan dapat terjadi kapan saja,” terangnya.

“Bayangkan kita mempunyai sinyal yang benar-benar bisa kita pahami,” lanjutnya.

Tiga puluh tahun yang lalu, kita tidak memiliki bukti adanya planet yang mengorbit bintang lain. Kini lebih dari 5.000 telah ditemukan, yang dapat dipelajari oleh para astronom dan ahli astrobiologi dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, menurut Dr Subhajit Sarker dari Universitas Cardiff, yang merupakan anggota tim yang mempelajari K2-18b, semua elemen siap untuk penemuan yang lebih dari sekadar terobosan ilmiah yang luar biasa.

“Jika kita menemukan tanda-tanda kehidupan, ini akan menjadi sebuah revolusi dalam ilmu pengetahuan dan juga akan menjadi perubahan besar dalam cara umat manusia memandang dirinya sendiri dan tempatnya di alam semesta,” tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya