Contoh Pendapat Tentang Konflik Palestina dan Israel

Salsabila Fitirah Puteri, Jurnalis
Kamis 19 Oktober 2023 18:34 WIB
Perang Israel dan Hamas semakin memanas dan menegang (Foto: AP)
Share :

YERUSALEM - Konflik antara Israel dan Palestina yang baru-baru ini semakin memanas telah memunculkan reaksi dari berbagai pemimpin dunia. Masing-masing negara telah mengeluarkan pendapat maupun pernyataan tegas terkait perang yang menewaskan ribuan orang ini.

Perang antara Hamas dan Israel ini juga telah membagi beberapa negara menjadi dua kubu, antara pro-Israel maupun pro-Palestina. Berikut adalah beberapa pernyataan yang diungkapkan oleh beberapa negara tentang situasi yang terus berkembang di Timur Tengah yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengomentari mengenai serangan yang menargetkan Rumah Sakit Arab al-Ahli di Gaza, yang terus menerus dibom oleh Israel selama 12 hari terakhir.

“Amerika Serikat dengan tegas membela perlindungan kehidupan warga sipil selama konflik dan kami berduka atas para pasien, staf medis, dan orang tak berdosa lainnya yang tewas atau terluka dalam tragedi ini,” tulis Biden di X, sebelumnya Twitter, sebelum mendarat di Israel pada Rabu pagi (18/10/2023).

Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Biden, menekankan kembali komitmen AS untuk terus mendukung Israel sebagai sekutu terdekat di Timur Tengah, meskipun mengutuk serangan yang mengerikan terhadap rumah sakit.

Biden menyampaikan kepada Netanyahu bahwa tampaknya pemboman Rumah Sakit Arab al-Ahli dilakukan oleh "pihak lain, bukan Anda," mengindikasikan kemungkinan keterlibatan faksi bersenjata Palestina dalam insiden tersebut. Biden tidak menghadirkan bukti konkret yang mendukung pernyataannya, namun dari pernyataan tersebut, jelas menampakkan bahwa Biden tetap membela dan mendukung Israel dalam konflik ini.

2. Presiden Rusia Vladimir Putin

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan mitra "konstruktif" dalam upaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Hamas. Pernyataan tersebut disampaikan Putin saat berbicara pada pertemuan puncak di Kyrgyzstan.

Putin menekankan urgensi untuk menghentikan pertumpahan darah dalam konflik tersebut dan menyatakan kesiapan Rusia untuk berkoordinasi dengan semua mitra yang dapat berperan konstruktif dalam mencapai tujuan tersebut. Dia juga mengulangi pandangannya bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya alternatif yang memadai untuk mengatasi krisis berkepanjangan di wilayah tersebut.

Tawaran mediasi Putin muncul beberapa hari setelah perdana menteri Irak secara terbuka meminta bantuannya untuk mengakhiri serangan Israel di Jalur Gaza. Wilayah tersebut, yang padat penduduk, telah menjadi sasaran serangan besar-besaran oleh Israel sebagai tanggapan terhadap serangan yang dilancarkan oleh Hamas pada akhir pekan sebelumnya.

3. Presiden Prancis Emmanuel Macron

Pada 12 Oktober lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendorong Israel untuk merespons serangan Hamas dengan tegas namun juga adil. Dia juga mengutuk "kebencian yang membabi buta dan mematikan" serta "kekejaman mutlak" yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina.

Macron mengatakan dalam pidatonya di negaranya bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dengan "menghilangkan kelompok teroris, termasuk Hamas, melalui tindakan yang ditargetkan namun tetap menjaga warga sipil." Dia menegaskan bahwa satu-satunya respons terhadap terorisme adalah yang "kuat namun adil."

Macron juga mencatat bahwa 13 warga Prancis tewas di Israel dalam beberapa hari terakhir. Dia berkomitmen untuk melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memastikan pembebasan puluhan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Palestina setelah serangan tersebut. Macron menyatakan bahwa Prancis akan bekerja sama dengan "mitra kami" dan pihak berwenang Israel untuk mencapai tujuan tersebut. Dia juga menyoroti dukungan yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis kepada seluruh warga negara Prancis di Israel.

4. Kerajaan Arab Saudi

Arab Saudi secara tegas mengutuk tindakan kejam yang dilakukan oleh pasukan Israel dalam serangan terhadap Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza. Serangan udara tersebut menyebabkan kematian banyak warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai sejumlah lainnya.

Pemerintah Arab Saudi dengan tegas menolak serangan yang kejam ini dan menganggapnya sebagai pelanggaran serius terhadap berbagai hukum dan perjanjian internasional, termasuk hukum humaniter internasional.

Perkembangan yang mengkhawatirkan ini mendorong komunitas internasional untuk menghindari penerapan standar ganda dan selektif dalam menerapkan hukum terkait tindakan Israel yang dianggap kriminal. Mereka mendorong perlunya respon serius dan kuat dalam melindungi warga sipil yang tak bersalah.

Selain itu, Kerajaan menyoroti pentingnya segera membuka jalur aman, merespons permintaan dari negara-negara dan organisasi untuk mengirimkan bantuan makanan dan obat-obatan kepada warga sipil yang terkepung di Gaza.

5. Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau

Pada Kamis, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyatakan dukungan terhadap hak Israel untuk membela diri sesuai dengan ketentuan hukum internasional, sambil mengutuk kelompok Hamas di Palestina atas penyanderaan yang terjadi dalam serangan akhir pekan lalu.

Trudeau mengatakan bahwa Israel mempunyai “hak untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional”. Namun Trudeau menghindari memberikan pendapat mengenai keputusan Israel untuk menutup Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dapat dibenarkan.

Ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah memicu perhatian di tingkat global, dengan berbagai pemimpin dunia yang mendesak semua pihak untuk mencari solusi damai yang dapat mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya