Diduga Diserang Polisi Moral karena Tak Pakai Hijab, Iran Sebut Gadis Remaja yang Pingsan di Kereta Alami Mati Otak

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 23 Oktober 2023 10:34 WIB
Iran sebut gadis remaja yang pingsan di kereta alami mati otak (Foto: IRNA)
Share :

Kelompok hak asasi manusia Hengaw, yang berfokus pada etnis minoritas Kurdi di Iran, menuduh Armita "diserang secara fisik oleh pihak berwenang karena apa yang mereka anggap sebagai ketidakpatuhan terhadap kewajiban 'hijab'". Akibatnya, dia menderita luka parah.

Namun, direktur pelaksana metro Teheran membantah bahwa ada “konflik verbal atau fisik” antara Armita dan “penumpang atau eksekutif metro”.

Hengaw kemudian memposting di media sosial apa yang dikatakan sebagai foto Armita yang tidak sadarkan diri di rumah sakit. Gambar itu menunjukkan seorang gadis berbaring telentang di tempat tidur dengan kepala diperban dan diikatkan pada sesuatu yang tampak seperti selang pernapasan.

Pada Minggu (22/10/2023), lembaga penyiaran negara IRINN melaporkan bahwa "tindak lanjut terhadap kondisi kesehatan terkini Armita Geravand menunjukkan bahwa kondisi kesehatannya sebagai mati otak tampaknya pasti terjadi meskipun ada upaya dari staf medis".

Delapan hari lalu, Hengaw mengatakan remaja tersebut masih koma dan kondisinya tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Banyak warga Iran yang menyamakannya dengan kasus Mahsa Amini, seorang wanita muda yang meninggal dalam tahanan pada September 2022 setelah ditahan oleh polisi moral di Teheran karena diduga mengenakan jilbabnya secara "tidak pantas".

Saksi mata mengatakan dia dipukuli oleh petugas, namun pihak berwenang menghubungkan kematiannya dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya