Humor Gus Dur: Saat Gus Dur Paksa Ketum PBNU Jadi Presiden RI

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Jum'at 27 Oktober 2023 04:00 WIB
Gus Dur (Foto: istimewa/Okezone)
Share :

JAKARTA - Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal dengan sejumlah humornya yang mampu membuat semua orang terbahak-bahak.

Salah satunya dirasakan langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.

Dia pun menceritakan salah satu alasan mengapa saat prodesasi kepengurusannya tak boleh ada yang membawa nama PBNU dalam kontestasi Pilpres 2024. Rupanya hal itu berawal dari humor Gus Dur.

“Kenapa demikian, Gus?” salah seorang wartawan bertanya.

“Karena saya sudah pernah jadi presiden,” seloroh Gus Yahya.

Usut punya usut, ketika sidang terakhir KTT OKI di Doha, Qatar, berlangsung hingga agak larut. Sekitar jam 11 malam waktu setempat baru usai. Keluar ruang sidang, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kelihatan capai sekali. Padahal sepuluh menit lagi upacara penutupan.

“Aku nggak kuat lagi ini,” kata Presiden. “Aku mau langsung tidur saja. Biar Yahya yang nggantiin ikut penutupan!” kata Gus Dur lagi.

Dikutip dari NU Online, semua orang melongo pada saat itu, tapi tak ada yang berani membantah. Di ruang sidang saya bingung: hanya dua kursi tersedia, satu untuk Presiden, satunya lagi untuk Menteri Luar Negeri.

 BACA JUGA:

“Saya duduk di mana, Pak Alwi?” tanya Gus Yahya kepada Menlu Alwi Shihab. “Ya di situ!” Pak Alwi Shihab menunjuk kursi Presiden. “Itukan ada tag-nya Presiden RI, kita tukeran aja deh,” Gus Yahya merengek.

 BACA JUGA:

“Nggak bisa! Saya Menteri Luar Negeri. Harus duduk di kursi saya sendiri!” sergah Alwi Shihab.

Akhirnya, Gus Yahya terpaksa duduk di kursi Presiden RI yang sedari tadi sudah banyak disorot kamera televisi. Begitulah kisah Gus Yahya pernah menjadi presiden sesaat menggantikan Gus Dur.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya