Serangan Darat Besar-besaran, Israel Tak Bisa Jamin Keselamatan Jurnalis yang Meliput di Gaza

Susi Susanti, Jurnalis
Sabtu 28 Oktober 2023 20:03 WIB
Israel tak bisa menjamin keselamatan jurnalis yang meliput di Gaza (Foto: Anadolu Agency)
Share :

GAZA Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kepada organisasi berita internasional bahwa mereka tidak dapat menjamin keselamatan jurnalis yang melaporkan dari Gaza.

Menurut laporan Reuters yang diterbitkan pada Jumat (27/10/2023), kantor berita internasional Reuters dan Agence France Presse (AFP) menghubungi militer Israel minggu ini untuk mendapatkan jaminan bahwa jurnalis mereka yang berada di Gaza tidak akan menjadi sasaran serangan udara Israel.

IDF menanggapinya dalam sebuah surat kepada kedua lembaga tersebut dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan semua aktivitas militer Hamas di seluruh Gaza dan dalam keadaan seperti ini, mereka tidak dapat menjamin keselamatan karyawan, dan sangat mendesak mereka]untuk mengambil tindakan tersebut. Termasuk semua tindakan yang diperlukan untuk keselamatan mereka.

Surat itu juga mengatakan Hamas sengaja menempatkan operasi militer di sekitar jurnalis dan warga sipil. Hamas tidak segera menanggapi ketika ditanya apakah tuduhan yang diajukan oleh IDF itu benar.

Reuters dan AFP sama-sama menyatakan keprihatinan atas keselamatan jurnalis di Gaza.

“Situasi di lapangan sangat buruk, dan keengganan IDF untuk memberikan jaminan mengenai keselamatan staf kami mengancam kemampuan mereka untuk menyampaikan berita tentang konflik ini tanpa takut terluka atau terbunuh,” jelas Reuters dalam sebuah pernyataan menanggapi surat IDF tersebut.

“Kita berada dalam posisi yang sangat berbahaya dan penting bagi dunia untuk memahami bahwa ada tim besar jurnalis yang bekerja dalam kondisi yang sangat berbahaya,” kata Direktur Berita Global AFP Phil Chetwynd.

CNN adalah klien Reuters dan AFP, yang secara rutin menggunakan tayangan video langsung dan rekaman dari kantor berita.

Seperti diketahui,sekitar 100 jet tempur telah menyerang 150 sasaran bawah tanah Hamas di Gaza dalam pemboman udara terberat dalam perang Gaza sejauh ini.

Serangan ini terjadi ketika penduduk Palestina di Gaza melaporkan bentrokan dengan kendaraan lapis baja dan infanteri Israel semalaman di tiga lokasi di Jalur Gaza.

Dengan hampir seluruh layanan internet dan seluler terputus di Gaza sejak Jumat (27/10/2023) malam, informasi mengenai situasi di jalur pantai yang dikuasai Hamas dan berpenduduk 2,3 juta orang sangat sedikit. Namun, rekaman dari posisi kamera media di luar Gaza di Israel dan Mesir menunjukkan malam serangan udara dan artileri tanpa henti mewarnai langit malam berwarna oranye.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya