Pada September lalu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan hal ini tidak akan berdampak baik pada Korea Utara dan mereka akan menanggung akibatnya di komunitas internasional.
AS dan sekutunya juga prihatin dengan teknologi yang dicari Korea Utara dari Rusia sebagai imbalan atas persenjataan.
Menurut dua pejabat AS, Pyongyang sedang mencari teknologi yang dapat meningkatkan kemampuan satelit dan kapal selam bertenaga nuklirnya, yang secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan Korea Utara di wilayah yang belum sepenuhnya dikembangkan oleh rezim jahat tersebut.
Ketika perang Rusia di Ukraina memasuki bulan ke-21, Moskow sangat membutuhkan amunisi baru. Kedua belah pihak terus saling baku tembak setiap hari, sehingga melemahkan pasokan amunisi.
AS dan Eropa juga telah berjuang untuk menyediakan amunisi yang dibutuhkan Ukraina untuk melakukan serangan balasan berkepanjangan terhadap Rusia. Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN pada Juli lalu bahwa pasukan Ukraina biasanya menembakkan antara 2.000 dan 3.000 peluru artileri per hari ke arah pasukan Rusia.