JAKARTA – Seorang pelajar Kelas VII SMP Negeri 04 Purbalingga, Jawa Tengah, berinisial AD menjadi korban perundungan atau bullying.
Berikut fakta-faktanya:
1. Korban Berdiam Diri
Korban AD, setelah menjadi korban bullying memilih untuk berdiam diri di rumahnya di Kelurahan Mewek, Purbalingga.
2. Tidak Sekolah
Korban AD juga tidak ingin berangkat ke sekolah usai menjadi korban bullying. Bahkan, ia tercatat sudah lima tidak masuk ke sekolah.
3. Dibully Teman Sekelas
Pelaku bullying terhadap AD diketahui adalah teman sekelasnya sendiri. Bahkan, peristiwa bullying itu terjadi di dalam kelas dan disaksikan teman-temannya yang lain.
4. Korban Dicekik
Peristiwa itu terjadi saat jam belajar di kelasnya minggu lalu. Saat korban sedang duduk, dia tiba-tiba didekati pelaku dan langsung mencekik lehernya.
Korban sempat melawan dengan berusaha melepas tangan temannya yang menekan keras lehernya.
Seluruh teman satu kelasnya berusaha melerai tindakan pelaku, namun pelaku tetap saja mencekik leher korban. Pelaku baru melepas cekikannya setelah korban kesulitan bernapas dan tubuhnya lemas.
Setelahnya AD lemas dan susah bernapas. Pihak sekolah langsung membawa korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
5. Orangtua Korban Menyayangkan Sikap Sekolah
Orangtua korban menyayangkan peristiwa yang menimpa anaknya. Terlebih pihak sekolah terkesan menutupi peristiwa yang menimpa korban.
Orangtua korban mengetahui anaknya dicekik usai korban didesak keluarga untuk bercerita. Akibat peristiwa ini, korban masih merasakan sakit di leher dan takut untuk berangkat sekolah.
Meski ada dugaan bullying di sekolahnya, Kepala Sekolah SMP Negeri 04 Purbalingga menepis adanya perbuatan perundungan dan memilih bungkam.
(Arief Setyadi )