Pernikahan ini kala itu juga dipertanyakan oleh banyak pihak. Apalagi dengan pandangan banyak pemuda di masa itu. Perkawinan khususnya yang dilaksanakan di masa revolusi, merupakan adat feodal merupakan ciri egoistis manusia, untuk mengejar kebahagiaan pribadi.
Revolusi menuntut pengorbanan dalam segala hal termasuk perkawinan sebagai kenikmatan pribadi.
(Qur'anul Hidayat)