GAZA – Proses keluar dari Jalur Gaza bagi warga Palestina bukanlah perjalanan yang mudah. Apalagi saat ini Jalur Gaza dikelilingi oleh blokade pasukan Israel dan terus dihujani serangan misil.
Sejak diberlakukannya pembatasan pergerakan oleh berbagai pihak terkait konflik di Timur Tengah, syarat keluar dari Gaza semakin rumit dan memerlukan persetujuan dari pihak-pihak terkait.
Warga Palestina yang berkeinginan keluar dari wilayah ini harus menghadapi berbagai kendala, seperti pemeriksaan keamanan di perbatasan dan izin khusus yang diperlukan untuk memasuki negara tetangga.
Dilansir dari USA Today, untuk dapat meninggalkan Gaza, warga Palestina harus melewati tiga penyeberangan, yaitu Penyeberangan Rafah, yang dikontrol oleh Mesir, dan Penyeberangan Erez juga Kerem Shalom, yang dikontrol penuh oleh Israel.
Warga Palestina yang ingin keluar melalui Penyeberangan Erez harus mendapatkan izin keluar dari Hamas, yang mengontrol wilayah Gaza, dan izin masuk dari Israel.
Sedangkan untuk Penyeberangan Rafah, diperlukan izin masuk dari Mesir dan juga izin dari Otoritas Nasional Palestina. Namun, warga Palestina yang ingin melewati Rafah harus sabar menunggu sampai penyeberangan dibuka.
Dikutip dari Gisha, penyebrangan Rafah sering kali ditutup untuk waktu yang lama dan tidak dapat diprediksi kapan jalur tersebut dibuka, sehingga akan lebih sulit bagi warga Palestina untuk meninggalkan Jalur Gaza.
Mereka yang ingin keluar dari wilayah Gaza harus menyatakan tujuan perjalanan dan memberikan bukti, seperti visa, undangan resmi, atau dokumen lain yang mendukung proses keluar dari wilayah tersebut.
Proses pemeriksaan keamanan yang ketat juga tidak luput dari persyaratan keluar dari wilayah Gaza.
Tidak hanya itu, warga Palestina harus menunggu keputusan dari pihak berwenang di perbatasan.
Apakah mereka diizinkan keluar atau tidaknya semua tergantung keputusan dari Mesir dan Israel yang mengontrol perbatasan.
Menurut laporan Al Jazeera, dikarenakan adanya serangan Israel baru-baru ini terhadap ambulans yang sedang menuju perbatasan antara Gaza dan Mesir, Penyeberangan Rafah harus ditutup pada hari Sabtu dan Minggu. Jalur ini akan dibuka kembali pada Senin.
(Rahman Asmardika)