Dengan luas 200 hektar, PLTS ini terdiri dari 14 pulau modular dengan total 340.000 panel fotovoltaik. PLTS ini mampu menghasilkan 245 juta kilowatt-jam (kHw) per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik 50.000 rumah tangga.
Energi yang dihasilkan oleh PLTS Cirata akan langsung diintegrasikan ke dalam sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali melalui Gardu Induk Cirata. Keunggulan unik PLTS Cirata terletak pada koneksinya dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata yang berkapasitas 1.008 megawatt (MW).
Tiga Tahun Pembangunan
Direktur Utama PLN Dermawan Prasodjo menyatakan bahwa pembangunan proyek PLTS Cirata selama tiga tahun ini melibatkan 1.400 tenaga kerja yang berasal dari tiga kabupaten yakni, Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. Para pekerja ini menjalani pelatihan selama tiga bulan untuk mengadopsi teknologi yang digunakan dalam proyek ini.
Mengikuti arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, PLN ditugaskan untuk membangun pembangkit listrik pintar, transmisi pintar, distribusi pintar, dan sistem kontrol pintar, termasuk adopsi teknologi smart grid.