GAZA – Kelompok Palestina Hamas melalui sebuah pernyataan pada Minggu, (26/11/2023) mengumumkan bahwa mereka berupaya memperpanjang gencatan senjata empat hari yang saat ini berlangsung dengan Israel. Namun, Hamas menginginkan ada upaya serius untuk meningkatkan jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan dari Israel.
Pada Minggu Hamas membebaskan 17 sandera yang ditahan di Gaza, termasuk seorang gadis Amerika berusia 4 tahun, sementara Israel membebaskan 39 tahanan Palestina. Di antara 17 sandera yang dibebaskan teradapat tiga warga Thailand dan seorang warga Rusia.
Pertukaran tahanan di hari ketiga gencatan senjata ini mengikuti pembebasan 13 sandera oleh Hamas dan 39 tahanan Palestina oleh Israel pada Sabtu, (25/11/2023).
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia berharap jeda pertempuran dapat berlanjut selama para sandera dibebaskan. Dia berharap lebih banyak orang Amerika akan dibebaskan oleh Hamas meskipun dia tidak mendapat kabar pasti.
Gencatan senjata selama empat hari tersebut merupakan penghentian pertama pertempuran dalam tujuh minggu sejak Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera sekira 240 orang kembali ke Gaza.
Menanggapi serangan itu, Israel telah berjanji untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, membombardir daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di utara. Sekitar 14.800 warga Palestina telah terbunuh, kata otoritas kesehatan Gaza, dan ratusan ribu lainnya mengungsi.
(Rahman Asmardika)