7 Operasi Militer Israel Terhadap Palestina

Ludwina Andhara Herawati, Jurnalis
Senin 27 November 2023 15:52 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

KONFLIK Palestina-Israel seakan tak kunjung henti. Hingga Sabtu, 7 Oktober Hamas melancarkan serangan mendadak dan menyusup ke Israel melalui darat, udara, dan laut. Wilayah tersebut berada dalam siaga tinggi di tengah kekhawatiran konflik dan tewasnya ribuan di Perbatasan Gaza-Israel.

Sejak berdirinya Negara Israel Modern pada 1948, mereka terlibat dalam serangkaian operasi militer, semuanya membentuk aspek militer konflik Arab-Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam pidatonya menjelaskan, bahwa misi tentaranya yakni melenyapkan Hamas.

"Caranya dengan menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahanya, dan melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkan kembali sandera kami," ujar Netanyahu.

Berikut beberapa operasi militer Israel terhadap Palestina yang menjadi perhatian publik:

1. Operasi Solomon/Sulaiman (1991)

Operasi Solomon merupakan operasi militer rahasia Israel pada 24 hingga 25 Mei 1991. Sebelum dilakukan, ada dua operasi serupa yang disebut Operasi Musa dan Joshua, yang menjadi alternatif bagi orang Yahudi Ethiopia untuk keluar sebelum terpaksa mengakhiri program ini. Hal ini sebagai tanggapan atas serangan roket oleh kelompok Palestina dari Lebanon selatan, operasi ini dimulai pada Maret 1988. Fokus utamanya adalah memberantas ancaman di wilayah perbatasan.

2. Operasi Grapes of Wrath/Anggur Murka (1996)

Operasi yang dikenal sebagai Agresi April di Lebanon, merupakan kampanye 17 hari Pasukan Pertahanan Israel melawan Hizbullah pada 1996. Operasi ini merupakan upaya mengakhiri serangan roket terhadap Israel Utara oleh organisasi tersebut.

Lebih dari 1.100 serangan udara dan penembakan ekstensif dilakukan oleh pihak Israel. Operasi ini menyebabkan korban sipil, kerusakan infrakstruktur jembatan dan rumah, hingga menimbulkan kontroversi internasional.

3. Operasi Defensive Shield/Perisai Pertahanan (2002)

Operasi ini terjadi pada tahun 2002 di Tepi Barat, dilakukan di tengah-tengah Intifada Kedua. Operasi ini berlangsung lebih dari sebulan, menjadikannya operasi terbesar di Tepi Barat sejak Perang Arab-Israel 1967.

Operasi ini diluncurkan sebagai tanggapan atas serangkaian serangan terotis Palestina pada Maret 2002. Fokus utamanya yakni membersihkan basis militan Tepi Barat.

4. Operasi Cast Lead/Perang Gaza (2008-2009)

Operasi Gaza atau Cast Lead merupakan konflik bersenjata 'tiga minggu' antara kelompok paramiliter Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel. Operasi mulai 27 Desember 2008 dan berakhir pada 18 Januari 2009.

Konflik ini dimulai sebagai tanggapan atas serangan roket oleh kelompok paramiliter Palestina. Konflik tersebut mengakibatkan tewasnya 1.166 hingga 1.417 warga Palestina dan 13 warga Israel.

5. Operasi Protective Edge/Tepi Pelindung (2014)

Perang Gaza atau Operasi Tepi Pelindung merupakan operasi militer Israel yang dilancarkan pada 8 Juli 2014. Melibatkan sekira 350 warga Palestina, termasuk seluruh militan aktif Hamas.

Operasi ini adalah serangan besar-besaran Israel terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket dan serangan terowongan oleh kelompok militan di Gaza. Operasi militer ini bertujuan untuk menghentikan tembakan roket Jalur Gaza ke Israel.

Operasi ini berlangsung selama 50 hari dan menimbulkan kerugian besar, terutama di kalangan warga Palestina. UNICEF dan Kementrian Kesehatan Gaza melaporkan, 8 Juli hingga 2 Agustus, 296-315 anak-anak Palestina meninggal. 30% korban yakni anak-anak. Pada 27 Agustus meningkat menjadi 495-578.

6. Operasi Brother's Keeper (2014)

Israel melaksanakan Operasi Brother's Keeper berskala besar terhadap infrakstruktur teroris dan personel Hamas di Tepi Barat. Pada awalnya operasi ini bertujuan membebaskan tiga remaja yang diculik.

Pada 30 Juni, tim pencari menemukan jasad ketiga remaja yang hilang di dekat Hebron. Pemerintah Israel mengetahui dengan pasti bahwa ketiga remaja ini diculik dan ditembak. Maka operasi dilakukan untuk mencari dan menangkap para pelaku dan kelompok militan di wilayah tersebut.

7. Operasi Lainnya

Angkatan Udara Israel menghantam tentara dan paramiliter Suriah (31/08/2021) pada posisi pejuang Hizbullah di selatan Damaskus dan Daraa. Akibatnya satu warga sipil, tiga tentara pemerintahan, dan tujuh pejuang asing tewas dalam serangan ini.

Setelah serangan Hamas, militer Israel menyerang balik dan konflik tidak dapat diredakan siapapun.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya