CENGKARENG, kini merupakan sebuah kecamatan di Jakarta Barat, memiliki sejarah yang panjang dan dipenuhi dengan berbagai peristiwa yang membentuk identitasnya. Sebelum menjadi Cengkareng seperti yang kita kenal saat ini, wilayah ini telah melalui perubahan nama dan peristiwa penting yang mencerminkan evolusi dan adaptasi masyarakatnya.
Berikut sejarah dan asal usul Cengkareng, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Asal Usul Nama Cengkareng
Dalam literasi sejarah, terdapat beberapa versi tentang asal-usul nama Cengkareng, dan setiap versi memberikan gambaran yang menarik tentang perjalanan panjang wilayah ini.
Sebelum akhirnya dinamakan Cengkareng, wilayah ini dikenal dengan berbagai nama seperti tjankaar, tjangkarang, dan tjengkarang. Dalam literasi lain, disebutkan bahwa kata Cengkareng berasal dari kata Tjankaar.
Dalam bahasa Belanda, Tjankaar berarti terkekeh. Namun, belum jelas mengapa kata 'ang' ditambahkan di belakang kata Tjangkaar. Seiring berjalannya waktu, namanya kemudian melebur dan menjadi Tjangkaarang.
Di sisi lain terdapat versi yang cukup menarik adalah bahwa nama Cengkareng berasal dari tanaman tjengkarang yang dahulu banyak mendominasi wilayah ini. Pohon tjengkarang memberikan ciri khas tersendiri pada lanskap Cengkareng pada masa sebelum kedatangan VOC ke Indonesia.
Masa Industri Gula di Cengkareng
Pada tahun 1730-an, industri gula merajai wilayah Cengkareng. Para pengusaha gula pada masa itu menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama untuk proses produksi.
Ini mencakup penebangan berbagai jenis pohon, termasuk pohon tjengkarang yang banyak tumbuh di wilayah ini. Keberlanjutan industri gula yang membutuhkan bahan bakar kayu besar-besaran kemudian membawa dampak besar terhadap lingkungan Cengkareng.
Mengikuti permintaan industri gula, para pengusaha pada masa itu tidak ragu untuk menebang pohon apa pun yang dapat digunakan sebagai kayu bakar. Termasuk didalamnya adalah pohon tjengkarang yang menghiasi Cengkareng. Akibatnya, pohon tjengkarang menghadapi ancaman kepunahan, dan seiring waktu, semakin sulit ditemui di wilayah ini.