BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat ada dua kasus terkonfirmasi cacar monyet atau monkeypox di wilayahnya. Saat ini kedia pasien tengah menjalani isolasi.
Berikut fakta-fakta terkait dengan temuan kasus cacar monyet di Bogor.
BACA JUGA:
1. Hasil uji lab positif
Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan bahwa temuan 2 kasus cacar monyet ini dilaporkan oleh Puskesmas pasa 23 November 2023. dilakukan pengambilan spesimen, berupa spesimen swab orofaring, swab lesi, swab anal dan serum darah.
"Surveilans Dinkes Kota Bogor selanjutnya mengirimkan sampel ke Laboratorium BKPK Jakarta. Kedua kasus dinyatakan terkonfirmasi monkeypox setelah Laboratorium BKPK melakukan feedback hasil lab ke Dinkes Kota Bogor," kata Retno dalam keterangannya, Sabtu (2/12/2023).
BACA JUGA:
2. Gejala demam hingga ruam di organ genital
Adapun faktor resiko yang dimiliki untuk kedua pasien terkonfirmasi yakni keduanya memiliki gejala demam disertai ruam di daerah telapak tangan, badan, muka, dan area genital.
Tak hanya itu, penderita cacar monyet juga mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.
3. Kedua pasien pria dengan orientasi seksual sejenis
Sri Nowo Retno pun mengungkapkan bahwa dua pasien yang terjangkit cacar monyet ini memiliki orientasi seksual sejenis, yaitu laki-laki dengan laki-laki.
BACA JUGA:
"Kedua pasien berjenis kelamin laki-laki, dengan orientasi seksual LSL (Laki Seks Lelaki)," jelasnya.
4. Kontak seksual dalam 21 hari terakhir
Selain itu, keduanya memiliki riwayat kontak seksual dalam 21 hari terakhir sebelum munculnya gejala. Saat ini, kedua kasus menjalani isolasi mandirim
"Terhitung dari tanggal 20 November dan dilakukan pemantauan harian melalui Puskesmas," ungkapnya.
BACA JUGA:
5. Lakukan upaya pencegahan
Di sisi lain, tambah Retno, Dinkes Kota Bogor melakukan respon cepat untuk mencegah upaya penularan. Yakni pertemuan koordinasi teknis penemuan kasus suspek Mpox yang dihadiri oleh petugas surveilans dan petugas program HIV di rumah sakit dan Puskesmas.
"Melakukan penyelidikan epidemiologi secara lengkap terhadap masing-masing kasus," terangnya.
6. Dinkes lakukan tracing
Selanjutnya, melakukan pelacakan dan mendata kontak erat kasus. Termasuk tatalaksana kasus sesuai dengan pedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox berupa pemantauan harian kasus, pemantauan harian kontak erat, serta assessmen isolasi mandiri.
"Koordinasi dengan Dinkes Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan. Memastikan semua kebutuhan baik dari sistem pelaporan hingga logistik penunjang pemeriksaan laboratorium," tutupnya.
(Nanda Aria)