NEPAL – Penangkapan belasan orang di Nepal yang dituduh menyelundupkan pemuda ke tentara Rusia telah menyoroti para pejuang dari negara miskin di Asia tersebut.
Awal pekan ini, Nepal meminta Rusia mengembalikan tentara bayaran Nepal setelah enam di antara mereka tewas dalam pertempuran di Ukraina.
Polisi Kathmandu mengatakan para penyelundup diduga mengenakan biaya sebesar USD9.000 (Rp140 juta) kepada setiap orang untuk menerima mereka dengan visa turis.
Tidak diketahui berapa banyak warga Nepal yang bertugas di tentara Rusia, namun diperkirakan setidaknya berjumlah ratusan.
Duta Besar Nepal untuk Rusia mengatakan sekitar 150-200 warga Nepal telah berjuang untuk Rusia. Namun ada juga laporan dari penduduk setempat bahwa banyak orang mendaftar setiap minggu karena alasan uang dan visa tinggal.
BBC mengetahui bahwa warga Nepal masih terbang ke Rusia untuk bergabung dengan tentara. Beberapa orang terluka akibat pertempuran dan mendapatkan perawatan di rumah sakit Rusia.
Nepal adalah salah satu negara termiskin di dunia, dengan sekitar 40% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan menurut Bank Dunia.
Negara ini sebagian besar melarang warga negaranya untuk bergabung dengan tentara asing – meskipun ada pengecualian bagi tentara etnis Gurkha untuk bergabung dengan tentara India dan Inggris – namun larangan ini juga sulit untuk ditegakkan.