ISTANBUL - Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Sabtu, (9/12/2023) menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB setelah kegagalannya menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza. Erdogan mengecam fakta bahwa Amerika Serikat (AS) dapat memveto proposal tersebut meski mendapat dukungan luas dari negara lain.
“Permintaan Dewan Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata hanya ditolak oleh veto AS. Apakah ini keadilan?” kata Erdogan dalam konferensi hak asasi manusia di Istanbul sebagaimana dilansir Reuters.
“Dewan Keamanan PBB perlu direformasi,” tambahnya.
Pada Jumat, (8/1/2023) AS menjadi satu-satunya negara yang memberikan suara menentang resolusi yang disponsori oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan didukung oleh lebih dari 90 negara lain, yang menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” dan “pembebasan sandera segera dan tanpa syarat” yang ditangkap oleh Hamas; 13 anggota Dewan Keamanan PBB mendukung dokumen tersebut.