Ikuti Upacara Yahudi, Presiden Prancis Emmanuel Macron Dihujani Kritik Keras

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 10 Desember 2023 11:55 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri upacara Hanukkah di Paris. (Foto: @Eurorabbi)
Share :

Bahkan beberapa orang Yahudi Prancis pun bingung. “Ini adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi lagi,” kata Yonathan Arfi yang mengepalai Dewan Perwakilan Lembaga Yahudi Prancis (Crif).

“Orang Yahudi Prancis selalu menganggap sekularisme sebagai hukum perlindungan dan kebebasan. Apa pun yang melemahkan sekularisme berarti melemahkan orang Yahudi,” katanya.

Gagasan "sekularisme" dimasukkan ke dalam undang-undang Prancis tahun 1905, setelah perjuangan bertahun-tahun antara negara dan Gereja Katolik Roma. Perjanjian ini mengabadikan kebebasan berkeyakinan, namun mengakhiri keterlibatan negara dalam Gereja dan menghapus semua tanda-tanda agama dari gedung-gedung publik.

Undang-undang tersebut kemudian dianggap sebagai landasan Prancis modern, yang menjamin netralitas ketat antara agama Kristen, Islam, dan Yudaisme, dan menjamin bahwa warga negara dipandang sebagai individu dalam suatu negara dan bukan sebagai anggota dalam suatu komunitas.

Tindakan Emmanuel Macron yang melanggar doktrin Partai Republik yang telah berusia seabad akan dianggap oleh para kritikus sebagai konfirmasi atas rasa percaya diri yang berlebihan dan hak “Jupiterian”.

Berbicara pada Jumat, (8/12/2023) ketika dia melihat pekerjaan renovasi di katedral Notre-Dame, presiden mengatakan dia tidak menyesal, dan bahwa undangannya kepada kepala rabbi dibuat “dalam semangat Republik dan kerukunan”.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya