SEMARANG - Siti Atikoh Suprianti melihat langsung pembuatan batik di Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Istri Ganjar Pranowo itu bahkan ikut mencoba proses di dalamnya.
Lokasi yang didatangi Atikoh adalah Zie Batik. Zie Batik sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi batik dengan pewarna alami yang ramah lingkungan serta pemanfaatan limbah dan pembudidayaan tanaman langka.
Di sana Siti Atikoh sempat berujar jika dirinya tak terlalu mendalami urusan seni. Namun, begitu dia mencoba memegang canting batik dan mulai menggurat, tak ada yang keluar dari pola.
Sambangi Kampung Jawi, Atikoh Ganjar Masak hingga Ngobrol Kedaulatan Pangan Bareng Warga
Wanita lulusan S2 Tokyo of University ini pun senang karena Zie Batik juga sudah membagikan ilmunya ke berbagai kalangan.
“Ini melihat proses pembatikan, yang khas dari batik ini adalah memakai warna alami, jadi pakai indigo, mangrove, ini sudah eco friendly dan sudah ada ekspor. Dan di sini sudah ada mau menerima adik-adik, teman-teman yang mau belajar dari sisi pembatikannya, pewarnaannya maupun manajemennya,” kata Siti Atikoh.
Dia pun mengungkapkan, sebagai orang Jawa, sudah pasti menyukai batik dan mempunyai kewajiban untuk melestarikannya. “Sekaligus untuk mempromosi batik yang ada,” tutur Siti Atikoh.
BACA JUGA:
Dia juga menuturkan, memang banyak memiliki koleksi batik. Namun, tak sebanyak suaminya.
“Lumayan tapi tidak sebanyak Mas Ganjar, Mas Ganjar banyak banget,” ungkapnya.
Siti Atikoh juga menuturkan, produk batik yang eco friendly ini sebenarnya sudah diterima dan mempunyai pasar tersendiri di luar negeri. Apalagi banyak yang sudah menghindari pewarna sintetis.
“Justru yang agak susah itu di Indonesia karena harganya berbeda ya yang perwarna sintetis,” bebernya.
Walau demikian, menurutnya, sudah banyak masyarakat dan peduli untuk berpindah ke batik yang eco friendly. Salah satunya demi menjaga kelestarian alam.
“Masyarakat semakin sadar, bahwa mereka memakai batik eco friendly, jadi mereka juga melestarikan alam tidak ada pencemaran. Yang kedua, harapannya banyak pembatik yang bergeser kepada pengguna pewarna alam,” pungkasnya.
(Qur'anul Hidayat)