WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Selasa, (2/1/2024) mengecam pernyataan Menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir baru-baru ini yang menganjurkan pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza, dan menyebut retorika tersebut "menghasut dan tidak bertanggung jawab."
Komentar para menteri tersebut tampaknya menggarisbawahi ketakutan di sebagian besar dunia Arab bahwa Israel ingin mengusir warga Palestina dari tanah tempat mereka ingin membangun negara di masa depan, mengulangi perampasan massal warga Palestina ketika Israel didirikan pada 1948.
Menteri Keuangan Smotrich, salah satu tokoh senior dalam koalisi sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Minggu, (31/12/2023) menyerukan warga Palestina di Gaza untuk meninggalkan daerah kantong yang terkepung itu. Sementara itu Menteri Keamanan Nasional Ben-Gvir juga mengatakan perang di Gaza memberikan "peluang untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza."
"Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab. Kami telah diberitahu berulang kali dan konsisten oleh pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri, bahwa pernyataan seperti itu tidak mencerminkan kebijakan pemerintah Israel," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters. Departemen mengatakan bahwa pernyataan seperti itu harus "segera dihentikan".
“Kami sudah jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya dan tidak ada kelompok teror yang dapat mengancam Israel.”
Partai Zionisme Religius sayap kanan Smotrich mendapat dukungan dari komunitas pemukim Israel dan membantu Netanyahu mendapatkan mayoritas yang ia butuhkan untuk menjadi perdana menteri untuk keenam kalinya pada tahun lalu.
Pernyataan Ben-Gvir sebelumnya juga membuat Presiden AS Joe Biden kesal, yang mengatakan pada Desember bahwa menteri Israel dan sekutunya ingin melakukan “pembalasan” terhadap semua warga Palestina.
Serangan kelompok Islam Palestina Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel. Serangan Israel selanjutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 22.000 orang, menurut kementerian kesehatan setempat.
(Rahman Asmardika)