Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Pemimpin Hamas yang Tewas Dibunuh, Bawa Spanduk dan Kibarkan Bendera Palestina

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 05 Januari 2024 08:13 WIB
Ribuan orang hadiri pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh di Beirut (Foto: EPA)
Share :

Salah satu tujuan Hizbullah adalah menghancurkan Israel, yang memandang kelompok tersebut sebagai musuh yang lebih tangguh dibandingkan Hamas. Hizbullah memiliki persenjataan yang luas termasuk rudal berpemandu presisi yang dapat menyerang jauh ke dalam wilayah Israel, serta puluhan ribu pejuang yang terlatih dan tangguh dalam pertempuran.

Sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada Oktober lalu, Hizbullah telah menyerang posisi-posisi di Israel utara hampir setiap hari, menggambarkan tindakan tersebut sebagai dukungannya terhadap kelompok Palestina. Militer Israel telah membalas, namun sejauh ini, sebagian besar kekerasan hanya terjadi di wilayah sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Hizbullah telah memperhitungkan tindakannya untuk mencegah perang skala penuh dengan Israel, dan tidak ada indikasi strategi ini akan berubah. Banyak orang di sini masih ingat kehancuran yang disebabkan oleh konflik selama sebulan antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006, dan ketika Lebanon menderita krisis ekonomi besar-besaran, hampir tidak ada dukungan publik terhadap konfrontasi militer apa pun.

Pihak berwenang Israel telah memperingatkan Hizbullah agar tidak meningkatkan konflik. Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant di masa lalu mengatakan militer Israel dapat melakukan hal yang sama terhadap Beirut seperti yang telah mereka lakukan terhadap Gaza.

Pada Kamis (4/1/2024) , saat ia bertemu dengan utusan AS Amos Hochstein di Tel Aviv, Gallant menegaskan kembali tekad negaranya untuk mengubah situasi keamanan di Israel utara, untuk memungkinkan kembalinya warga yang dievakuasi karena serangan terus-menerus. Namun, dia menegaskan ada waktu yang singkat untuk mencapai pemahaman diplomatik, dan mereka menyukai hal itu.

Namun, beberapa pejabat senior Israel mendukung tindakan lebih lanjut terhadap Hizbullah untuk menghilangkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok tersebut.

Nasrallah diperkirakan akan berpidato di depan para pendukungnya lagi pada Jumat (5/1/2024). Pidato terbarunya mungkin merupakan indikasi bahwa apa pun alasannya, ia ingin menghindari konflik yang lebih besar dengan Israel. Tap, ia perlu terlihat memberikan respons terhadap serangan di Beirut. Namun reaksi apa pun kemungkinan besar akan disesuaikan untuk menghindari pembalasan keras dari Israel, dan kemungkinan terjadinya konflik besar lainnya di Lebanon.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya