BAGHDAD - Pemerintah Irak sedang membentuk sebuah komite untuk mempersiapkan penutupan misi koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) di negara itu, kata kantor Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani pada Jumat, (5/1/2024).
Pernyataan Sudani muncul sehari setelah serangan AS menewaskan seorang pemimpin milisi di Baghdad, memicu kemarahan di antara kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran yang menuntut pemerintah mengakhiri kehadiran koalisi di Irak.
“Pemerintah sedang menetapkan tanggal dimulainya komite bilateral untuk mengakhiri kehadiran pasukan koalisi internasional di Irak secara permanen,” kata sebuah pernyataan dari kantor perdana menteri yang dilansir Reuters.
Komite tersebut akan mencakup perwakilan koalisi militer, kata seorang pejabat pemerintah.
Militer AS melancarkan serangan pada Kamis, (4/1/2024) sebagai pembalasan terhadap serangan baru-baru ini terhadap personel AS, kata Pentagon.
Amerika Serikat memiliki 900 tentara di Suriah dan 2.500 tentara di Irak dalam misi yang dikatakan bertujuan untuk memberi nasihat dan membantu pasukan lokal dalam upaya mencegah kebangkitan ISIS, yang pada 2014 menguasai sebagian besar wilayah kedua negara sebelum dikalahkan.