JAKARTA – Usai debat Capres ke-3, Ketua TPLN Ganjar-Mahfud di Amerika Serikat (AS), Lia Sundah Suntoso, optimis paslon 03 akan menang pada Pemilu 2024 nanti.
Diketahui topik debat ke-3 antara lain adalah politik luar negeri dan pertahanan keamanan. Pada debat tersebut, Ganjar menjelaskan bahwa ketika terpilih, ia akan memprioritaskan penguatan atas pertahanan laut. Ia juga berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membangun industri pertahanan di dalam negeri.
“Terkait pengembangan teknologi yang diprioritaskan dari matra mana, tentu kebijakannya proporsional. Tetapi, tidak ada serangan yang akan masuk melalui darat karena Indonesia adalah negara kepulauan, maka yang harus diperkuat adalah laut,” ujar Ganjar.
Ganjar juga berkomitmen untuk mewujudkan perbaikan anggaran alutsista yang dimasukkan dalam visi misi pertahanan, yakni anggaran yang mencapai 1-2% dari PDB (saat ini anggarannya sekitar 0,7% dari PDB). Untuk mencapai target realistis ini, pertumbuhan ekonomi harus 7%. Hanya dengan anggaran memadai, alutsista dapat dimodernisasi tanpa harus berhutang dan juga jangan sampai membeli persenjataan usang.
Diketahui, alokasi anggaran untuk Mabes TNI pada APBN 2023 adalah sebesar Rp11,33 triliun, dimana anggaran untuk TNI AD sebesar Rp 55,26 triliun; TNI AL sebesar Rp 23,62 triliun, dan TNI AU sebesar Rp 19,25 triliun.
Komitmen Ganjar ini disambut baik oleh Lia Sundah Suntoso, Ketua TPLN Ganjar – Mahfud di AS.
“Debat hari ini jelas membuktikan bahwa Pak Ganjar punya visi geopolitik, politik luar negeri, pertahanan dan keamanan yang sangat jelas, terutama mengenai Indonesia sebagai poros maritim dunia. Angkatan Laut kita harus jadi yang terbaik di dunia. Kedaulatan kita di laut adalah kunci menuju Indonesia emas, rakyat Indonesia harus mendapatkan manfaat sebesar-besarnya terutama dalam peningkatan kesejahteraan,” ujar Lia yang juga masih anggota keluarga besar Angkatan Laut, dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).
Menurut Lia, Indonesia menjadi negara yang banyak diperebutkan karena posisinya yang strategis. Hal ini dapat dilihat dari salah satu konflik tak kunjung selesai, misalkan di konflik Laut Natuna Utara. Karena itu, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sangat penting bagi Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan terus membangun kekuatan Angkatan Laut.