Silaturahmi dengan Tokoh Adat Riau, Mahfud MD Janji Usung Pembangunan yang Adil

PEKANBARU - Calon Presiden nomor urut 3, Mahfud MD melanjutkan safari politiknya ke Pekanbaru, Riau pada Senin (29/1/2024). Di momen itu, dia menghadiri silaturahmi bersama tokoh mayarakat, adat, agama, pemuda Riau di Hotel Premiere, Kota Pekanbaru.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan adat, Ketua DPD partai pengusung, Tim Kampanye Nasional (TPN) seperti Gatot Eddy Pramono, Tim Pemenangan Daerah (TPD) Riau Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

"Saya mengapresiasi sambutan yang luar biasa ini. Di tahun Pemilu, banyak kita dengar ada tekanan, tapi tetap ramai dan antusias. Jadi ternyata, hati itu tidak bisa berbohong kepada keadaan," ujar Mahfud dalam sambutannya.

 BACA JUGA:

Mahfud mengatakan Provinsi Riau sebenarnya kaya raya dan bebas dari kemiskinan. Sebab, wilayah ini telah memberi banyak kepada republik ini. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya.

“Kita ingin membangun yang lebih adil. Terutama bagi hak-hak masyarakat adat," kata Mahfud.

Menkopolhukam ini mengakui di Riau banyak laporan tentang tanah dan lahan adat yang bermasalah. Ada yang diambil pengembang yang dibekingi oknum aparat, hingga belum terdistribusi dengan baik.

"Semua akan kita tertibkan dengan lebih dahulu meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Adat yang lebih adil bagi masyarakat adat," tuturnya.

Mahfud menyebut dahulu Indonesia merdeka atas dukungan 77 Kesultanan di Nusantara. Semua bergabung dan menyatakan ikut kemerdekaan Indonesia. Melihat sejarah ini, mestinya pemerintah lebih memperhatikan hak kesultanan dan dan adat.

 BACA JUGA:

"Jadi hak masyarakat adat, hak tradisional kerajaan, kesultanan, memang harus diperhatikan betul oleh Pemerintah," ujar Mahfud menjawab pertanyaan dari ahli waris Kesultanan Siak.

Mengenai disabilitas, Ganjar-Mahfud akan menegakkan aturan yang ada. Ganjar-Mahfud akan memastikan afirmasi di peraturan dijalankan dengan baik. Selain itu, dalam program, Ganjar-Mahfud akan memberi satu desa, satu mobil untuk akses.

“Mari pilih pemimpin yang bisa menjalankan organisasi dengan efektif, tidak kolutif, tidak korupsi," pungkasnya.

(Salman Mardira)