Kedai kopi itu memang dirancang ramah disabilitas. Semua staf yang bekerja di sana bahkan merupakan disabilitas.
Meski begitu, pengunjung tidak akan mengalami kesulitan bila akan memesan makanan atau minuman. Melalui interaksi dengan barista, kasir, dan pelayan yang disabilitas pengunjung diharap terbuka matanya bahwa kelompok disabilitas juga bisa berkarya dan mandiri.
Saat ini, kedai kopi tersebut sudah mempunyai tiga cabang. Ke depannya, pengelola berharap dapat membangun di kota-kota lain, khususnya di luar Jabodetabek.
(Arief Setyadi )