JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi melanda 26 wilayah di Indonesia per periode 9 hingga 14 Februari 2024 mendatang.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto melaporkan cuaca ekstrem ini diakibatkan sejumlah fenomena kondisi dinamika atmosfer. Selain itu, dari analisis data iklim BMKG, sekitar lebih dari 55% wilayah Zona Musim Indonesia diprediksikan memasuki puncak musim hujan pada periode bulan Januari - Februari 2024.
“Kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dalam sepekan kedepan masih dapat memicu potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah, yaitu adanya aktivitas Monsun Asia yang masih memicu potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan selatan,” ungkap Guswanto dalam keterangan resminya, Jumat (9/2/2024).
Selain itu, Guswanto mengatakan aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang turut memicu peningkatan potensi awan hujan.
“Kemudian, terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia,” ujarnya.
Sementara itu, Guswanto memaparkan bahwa dalam tiga hari terakhir yakni 5 hingga 7 Februari 2024 terjadi curah hujan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi di beberapa wilayah Indonesia, yaitu di Cilacap (62.0 mm/hari), Juanda (60.3 mm/hari), Luwu Utara (53.8 mm/hari), Padang Panjang (89.5 mm/hari).
Kemudian di Jayapura (73.0 mm/hari), Balikpapan (62.0 mm/hari), Jambi (53.0 mm/hari), Stagen Kotabaru (56.0 mm/hari), Bali (118.9 mm/hari), Makassar (52.0 mm/hari). Sedangkan curah hujan intensitas ekstrem terjadi di Perak Surabaya (166.0 mm/hari).