SOLO - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri meminta rakyat untuk memilih pemimpin yang mengayomi bukan malah mengintimidasi. Hal itu disampaikannya dalam kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Solo, Jawa Tengah.
Megawati awalnya menyinggung peristiwa intimidasi yang menimpa relawan Ganjar dan Mahfud di Boyolali. Saat itu tujuh relawan mendapatkan penganiayaan hingga babak belur.
"Waktu kejadian Boyolali. Siapa yang nonton? Lho kok enak men, sampai anak itu saya lihat di rumah sakit pada bonyok mulutnya," ucap Megawati, Sabtu (10/2/2024).
"Terus mau dipilih? Ya ora usah," sambungnya.
Megawati lantas menyinggung sosok Presiden Pertama Soekarno yang memiliki jiwa kepemimpinan. Bukan mengintimidasi, Soekarno malah rela berkorban keluar dan masuk penjara hingga diasingkan.
"Mereka ingin, pendiri bangsa itu ingin yang namanya nusantara itu menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat," kata Megawati.