Anak Muda Kamboja Diminta Menghindari Seks Pra Nikah pada Hari Valentine

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 15 Februari 2024 17:15 WIB
Anak muda Kamboja diminta menghindari seks pra-nikah pada Hari Valentine (Foto: EPA-EFE/REX)
Share :

KAMBOJA - Kaum muda di Kamboja didesak untuk menghindari “kehilangan martabat” pada Hari Valentine, karena pihak berwenang mengeluarkan peringatan tentang bahaya hubungan seks pranikah.

Kementerian Pendidikan memerintahkan sekolah untuk mengambil tindakan untuk mencegah kegiatan yang tidak pantas pada Hari Valentine.

Kementerian menambahkan bahwa peristiwa itu bukanlah ‘tradisi kebangsaan Khmer kami’.

Seks sebelum menikah, khususnya di kalangan perempuan, dianggap tabu di Kamboja.

Hari Valentine telah menjadi populer di kalangan anak muda di negara Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak toko dan kios pinggir jalan yang menjual bunga seperti mawar yang dibungkus dengan plastik merah jambu dan merah serta barang-barang berbentuk hati pada saat itu.

Namun masyarakat dengan keyakinan yang lebih tradisional dan konservatif secara sosial memandangnya sebagai perayaan asing yang mengancam budaya Budha di negara tersebut.

Dikutip BBC, Chbab Srey (Kode Etik Perempuan) menguraikan perilaku yang diharapkan dari perempuan dan anak perempuan di Kamboja. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hal ini menunjukkan bahwa perempuan harus “berbudi luhur” dan berperan penting dalam kehidupan rumah tangga.

Kementerian Urusan Perempuan juga ikut menyerukan kepada pasangan-pasangan yang merayakannya pada Rabu (14/2/2024), dengan mengatakan beberapa orang salah memahami arti Hari Valentine.

Dan Kementerian Kebudayaan mempertimbangkan hal tersebut dengan meminta pihak berwenang dan orang tua untuk mengingatkan anak-anak agar menggunakan hari tersebut sejalan dengan tradisi Khmer yang indah demi kehormatan dan martabat mereka.

Otoritas AIDS Nasional Kamboja juga mendesak masyarakat untuk menghindari aktivitas seksual dan meminta mereka menandai momen tersebut dengan merayakan rasa cinta mereka terhadap keluarga dan teman.

Kamboja bukan satu-satunya negara di mana tanggal 14 Februari menimbulkan kontroversi di masa lalu.

Dari 2008 hingga 2019, polisi agama di Arab Saudi melarang penjualan hadiah Valentine, termasuk mawar merah, karena pihak berwenang menganggap perayaan tersebut tidak Islami.

Di India dan Pakistan, kelompok agama sebelumnya juga memprotes perayaan Hari Valentine. Mereka mengatakan bahwa perayaan tersebut merupakan penghinaan terhadap agama Hindu dan Islam.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya