JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hasil monitoring lanjutan prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor masih mengintai Semarang, Jawa Tengah.
“Wilayah Kota Semarang dan sekitarnya masih berpotensi terjadi cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya rentetan kejadian bencana hidrometeorologi basah hingga beberapa hari ke depan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Kamis (14/3/2024).
Kota Semarang sejak Rabu 13 Maret 2024 dikepung banjir setelah cuaca ekstrem yang ditandai hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Ibu Kota Jateng itu.
BACA JUGA:
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan data dari Pusat Meteorologi Maritim BMKG juga merilis informasi mengenai gelombang tinggi di perairan Laut Jawa bagian tengah yang dapat mencapai ketinggian 1,25-2,5 meter.
“Gelombang tinggi ini juga dapat berpotensi naik ke permukaan hingga menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir pantai utara,” ujarnya.
Sementara itu, kata Aam, beberapa sungai besar di wilayah hulu di Kabupaten Semarang juga mengalami kenaikan tingkat elevasi akibat dari adanya curah hujan yang masih tinggi selama beberapa hari terakhir.
Dari beberapa faktor di atas, Aam mengatakan BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana susulan yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari kedepan.
BACA JUGA:
“Apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari dua jam, maka warga yang tinggal di bawah lereng tebing maupun di bantaran sungai agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.”
“Masyarakat bersama pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat bersinergi dalam upaya mengurangi dampak risiko bencana. Selalu ikuti perkembangan prakiraan cuaca setiap waktu dari BMKG dan tingkatkan koordinasi antara masyarakat dan instansi yang berwenang di daerah maupun pusat,” imbaunya.
(Salman Mardira)