JAKARTA - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni, menyerahkan 17 sertifikat wakaf di Cirebon, Jawa Barat.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tanah yang sudah diwakafkan memiliki kepastian hukum sehingga tidak terjadi konflik di masa depan.
Penyerahan sertifikat tersebut berlangsung di Ballroom Tepian Rasa Resto, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, (14/3/2024). Sertifikat yang diserahkan diperuntukan untuk sekolah, masjid dan mushola, kantor serta sarana keagamaan dan sosial lainnya.
Para penerima sertipikat tersebut berasal dari perwakilan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan.
Dalam keterangan yang diterima, Raja Antoni mengatakan Indonesia sangat terkenal dengan karakter berbagi, termasuk berbagi lahan untuk kepentingan masyarakat atau yang biasa dikenal wakaf.
Menurutnya, sertifikasi tanah sangat penting untuk memastikan tanah yang sudah diwakafkan memiliki kepastian hukum.
“Waktu tanahnya diwakafkan ngga langsung disertifikatkan karena wakif dan nazirnya punya hubungan yang bagus, lalu masuk ke generasi kedua dan ketiga yang tidak hubungan hubungan historis akhirnya digugat oleh anak atau cucunya,” ujar Wakil Menteri ATR/BPN.
Karena itu, sambungnya, sertifikat menjadi sangat penting supaya sengketa-sengketa tidak terjadi di kemudian hari.
"Dan alhamdulilah sore hari ini saya bisa menyerahkan sertipikat secara langsung kepada baik/ibu sekalian baik yang berupa masjid, mushola, sekolah dan lain-lain,” sambung Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut.
Sertifikat yang diterima, kata dia, merupakan bukti kepemilikan yang sah dan tercatat di Kantor Pertanahan. Sehingga dengan sertifikat tersebut pihak yang tidak berkepentingan tidak bisa melakukan klaim atas tanah wakaf tersebut.
“Kalau nanti ada yang mengaku-ngaku tanah-tanah wakaf ini, langsung tunjukan sertipikatnya, selesai, yang repot kalau ada yang mengakui tanah tetapi kita belum punya sertipikat. Karenanya sertipikat ini sangat penting,” sebut Raja Antoni.
Raja Antoni berpesan supaya sertipikat yang diterima dapat dijaga dengan baik, bahkan Ia menyarankan untuk melakukan fotocopy supaya sertipikat memiliki beberapa rangkap. Ia juga meminta supaya sertipikat tersebut tidak diberikan kepada orang yang tak berkepentingan.
“Akhir kata, saya titip pesan supaya sertipikat ini dijaga dan disimpan dengan baik. Bila perlu, lakukan fotocopy untuk sertifikatnya. Sehingga apabila nanti terjadi sesuatu, naudzubillah, bisa minta yang baru ke kantor pertanahan,” tutup Raja Antoni.
Acara tersebut ditutup berbuka puasa bersama sekaligus menyerahkan santunan untuk ratusan anak yatim dan kaum dhuafa.
(Angkasa Yudhistira)