Perselisihan Politik, Botswana Ancam Kirim 20.000 Gajah ke Jerman

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 03 April 2024 09:35 WIB
Botswana ancam kirim 20.000 gajah ke Jerman akibat perselisihan politik (Foto: AFP)
Share :

BOTSWANA - Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi mengancam akan mengirim 20.000 gajah ke Jerman dalam perselisihan politik.

Hal ini terkait dengan rencana Kementerian Lingkungan Hidup Jerman yang menyarankan agar ada pembatasan yang lebih ketat terhadap impor hewan buruan pada awal tahun ini.

Presiden Botswana mengatakan kepada media Jerman bahwa hal ini hanya akan memiskinkan warga Botswana.

Dia mengatakan jumlah gajah telah membludak sebagai akibat dari upaya konservasi, dan perburuan membantu mengendalikan jumlah gajah.

“Warga Jerman harus hidup bersama dengan hewan, seperti yang Anda perintahkan kepada kami,” kata Masisi kepada surat kabar Jerman, Bild.

Dia mengatakan kawanan ternak menyebabkan kerusakan pada properti, memakan tanaman dan menginjak-injak penduduk.

Negara ini adalah rumah bagi sepertiga populasi gajah dunia, yakni lebih dari 130.000 ekor.

Botswana sebelumnya telah memberikan 8.000 ekor gajah ke negara-negara seperti Angola, dan telah menawarkan ratusan ekor lagi ke Mozambik, sebagai cara untuk menurunkan populasinya.

“Kami ingin menawarkan hadiah seperti itu kepada Jerman,” kata Masisi, seraya menambahkan bahwa hal itu bukan lelucon dan dia tidak akan menerima jawaban tidak.

Seperti diketahui, Botswana melarang perburuan trofi atau ‘Trophy hunting’ pada tahun 2014. Namun mencabut pembatasan tersebut pada tahun 2019 setelah menghadapi tekanan dari komunitas lokal.

Negara ini sekarang mengeluarkan kuota perburuan tahunan, dengan menyatakan bahwa hal tersebut memberikan sumber pendapatan yang baik bagi masyarakat lokal dan bahwa praktik tersebut memiliki izin dan dikontrol dengan ketat.

Sebelumnya mereka telah mempertimbangkan untuk menggunakan gajah sebagai makanan hewan.

Jerman adalah importir piala gajah Afrika terbesar di Uni Eropa (UE), dan ‘Trophy hunting’ secara keseluruhan, menurut laporan tahun 2021 oleh Humane Society International.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup di Berlin mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Botswana belum menyampaikan kekhawatiran apa pun kepada Jerman mengenai masalah ini.

“Mengingat hilangnya keanekaragaman hayati yang mengkhawatirkan, kami memiliki tanggung jawab khusus untuk melakukan segalanya untuk memastikan impor hewan buruan bersifat berkelanjutan dan legal,” katanya.

Namun, kementerian tersebut tetap melakukan pembicaraan dengan negara-negara Afrika yang terkena dampak aturan impor, termasuk Botswana.

Australia, Prancis, dan Belgia termasuk di antara negara-negara yang melarang perdagangan piala berburu.

Pada bulan Maret, anggota parlemen Inggris memberikan suara untuk mendukung larangan impor hewan buruan, namun undang-undang tersebut masih harus dikaji lebih lanjut sebelum menjadi undang-undang.

Janji untuk melarang impor ‘trophy hunting’ dimasukkan dalam manifesto pemilu Konservatif 2019.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya