Denmark Tutup Jalur Pelayaran Utama Usai Peluncur Rudal di Kapal Gagal

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 05 April 2024 14:28 WIB
Denmark tutup jalur pelayaran utama usai rudal peluncur rudal di kapal gagal (Foto: EPA)
Share :

DENMARK - Militer Denmark terpaksa menutup sementara jalur pelayaran utama dan wilayah udara di dekatnya setelah peluncur rudal di kapal tidak berfungsi.

Otoritas Maritim Nasional mengeluarkan peringatan bagi kapal-kapal untuk menghindari bagian dari selat Great Belt di lepas pantai Denmark pada Kamis (4/4/2024) sore karena risiko jatuhnya pecahan rudal.

Latihan angkatan laut dimulai di wilayah tersebut bulan lalu dan akan berakhir pada Jumat (5/4/2024).

Jalur pelayaran dibuka kembali pada Kamis (4/4/2024) malam setelah sekitar enam jam.

Dalam sebuah pernyataan, militer Denmark mengatakan masalah pada rudal tersebut terjadi selama uji wajib di mana peluncur rudal diaktifkan dan tidak dapat dinonaktifkan.

“Sampai peluncur rudal dinonaktifkan, ada risiko rudal tersebut dapat menembak dan terbang beberapa kilometer jauhnya,” terangnya.

Rudal tersebut diluncurkan dari fregat Niels Juel, yang telah menjadi bagian dari angkatan laut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejak 2023.

Peringatan tersebut mencakup wilayah barat daya kota Korsor, sekitar 4 km (2,5 mil) selatan jembatan Great Belt, yang melintasi selat tersebut. Jembatan itu tetap terbuka untuk lalu lintas.

Kementerian pertahanan mengatakan rudal tersebut mengandung 150 kg bahan peledak, dan menambahkan bahwa rudal tersebut tidak bersenjata dan tidak akan meledak jika jatuh ke laut.

Dalam pernyataan selanjutnya, kementerian tersebut mengatakan para spesialis telah melakukan sejumlah tes berbeda dan setelah itu ditetapkan bahwa booster tersebut tidak dipersenjatai dan tidak ada lagi risiko bahwa rudal tersebut dapat diluncurkan.

Insiden di selat Great Belt terjadi di akhir minggu yang sulit bagi angkatan laut Denmark.

Pada Rabu (3/4/2024), kepala pertahanan, Jenderal Flemming Lentfer, dipecat karena gagal melaporkan sistem persenjataan yang tidak berfungsi di kapal fregat Denmark, Iver Huitfeldt, di Laut Merah.

Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengatakan dia telah kehilangan kepercayaannya pada Lentfer, yang tidak memberi tahu kementerian pertahanan bahwa radar dan sistem rudal fregat tersebut gagal karena diserang oleh pesawat tak berawak yang dikendalikan oleh militan Houthi.

Iver Huitfeldt membantu menjaga lalu lintas laut komersial dari serangan Houthi ketika mereka meluncurkan kampanye dukungan untuk warga Palestina setelah serangan Israel di Gaza. Baik awak kapal maupun kapal tidak terluka selama penempatan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya