Teguh Hati Jenderal Soedirman, Tetap Jaga Sholat dan Puasa di Tengah Perang

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Selasa 09 April 2024 07:02 WIB
Jenderal Soedirman. (Foto: Dok Ist)
Share :

JENDERAL Soedirman, bernama asli Raden Soedirman dan lahir pada 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah. Ia merupakan anak dari pasangan Karsid Kartawijaya, yang merupakan seorang pekerja di pabrik gula di Kalibagor, dengan Siyem yang merupakan keturunan Wedana Rembang.

Soedirman merupakan sosok pemimpin TNI yang kuat agamanya, ia dikenal sebagai sosok yang rajin berpuasa, dan tak pernah meninggalkan shalat di tengah kondisi apa pun dan selalu menjaga wudhunya.

Sosok yang mengawali karier sebagai dai muda yang giat berdakwah pada di Cilacap dan Banyumas ini kerap memerintahkan ajudannya untuk membawa kendi yang berisi air semasa bergerilya. Rupanya air itu untuk dipakai sebagai air wudhu.

 BACA JUGA:

Soedirman pernah memimpin pertempuran dengan Jepang dan berhasil merebut senjata Jepang di Banyumas. Ia sering menasihati anak buahnya jika gugur dalam perang, maka gugur sebagai syuhada. Pada 18 Desember 1945 ia diberikan pangkat Jenderal lewat pelantikan Presiden.

Sosok yang dikenal sangat berwibawa dan hidupnya yang sederhana pun membuat Jenderal Soedirman semakin dikagumi. Keistimewaan Jenderal Soedirman lainnya, ialah perannya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia memilih masuk ke hutan untuk bergerilya melawan pasukan Belanda, meskipun kondisinya saat itu sedang tidak sehat.

Kharisma Jenderal Besar Soedirman

Soedirman punya kharisma dan wibawa tersendiri. Soal dua kepribadiannya ini, setidaknya bukan saat merintis karier di PETA dia memilikinya. Jenderal Soedirman sejak muda ‘membentuk’ dirinya sebagai santri dan kader Muhammadiyah.

Tidak seperti beberapa perwira TNI di masa revolusi yang mengenyam pendidikan Koninklijke Militaire Academie (KMA) sebelum penjajahan Jepang, Jenderal Soedirman justru aktif sebagai pengurus kepanduan dan menjadi guru.

Lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916 dari pasangan Karsid Kartawiraji, seorang mandor di sebuah pabrik gula dan Siyem, kerabat dari Wedana Rembang, Soedirman kecil diasuh dan diangkat anak Wedana (Camat) Rembang Raden Tjokrosoenarjo.

 BACA JUGA:

Sejak jadi anak angkat Asisten Wedana inilah, Soedirman kecil bisa belajar di HIS (Hollandsche Inlandsche School). Sekolah ini hanya bisa dinikmati anak-anak priyai Jawa.

Seperti dikutip dari buku ‘Sang Komandan’ karya Petrik Matanasi, selepas sekolah di HIS, pendidikannya lanjut ke Sekolah Taman Siswa dan HIK (Hollandsche Indische Kweekschool) Muhammadiyah, Solo, namun tidak sampai tamat karena kurang biaya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya