Mulai dari usia SD, Gus Dur membantu ekonomi keluarganya dengan berjualan beras. Setiap harinya, ia berangkat berjualan pagi-pagi menggunakan angkot dan pulang dengan naik truk. Meskipun sibuk berjualan, Gus Dur tetap menyempatkan waktu untuk membaca buku.
Karena kesibukan luar biasanya dalam membantu ekonomi keluarganya, Gus Dur akhirnya tidak naik kelas dalam pendidikan formal. Selain berjualan, ia juga membantu ibunya mengurus kelima adiknya.
"Kesibukan dan tanggung jawabnya yang luar biasa inilah, Gus Dur sampai tidak naik kelas secara sekolah formal," ujar Lilik.
(Arief Setyadi )