MEDAN - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggeruduk Gedung Biro Rektor USU pada hari ini, Rabu (8/5/2024).
Mahasiswa USU menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dinilai menyengsarakan orangtua.
Ratusan mahasiswa yang tergabung datang dengan membawa spanduk tuntutan dan menggunakan pengeras suara menyerukan penolakan terhadap kenaikan UKT yang angkanya cukup fantastis.
"#Kampus Rasa Admin Slot Biasanya Habisin Duit," demikian salah satu spanduk yang dibentangkan demonstran.
Mahasiswa FIB USU Alfiandi Haganda mengatakan bahwa kenaikan UKT pada tahun ini lebih seratus persen, di mana pada tahun sebelumnya UKT golongan tertinggi sebesar Rp4 juta, namun pada tahun ini besaran UKT melebihi Rp8 juta.
"Mahasiswa meminta Rektor USU Muryanto Amin untuk merekomendasi kan biaya UKT ini ke Kementerian Pendidikan yang dinilai sangat besar dan menyengsarakan orangtua mahasiswa," kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 USU Edy Ikhsan mengatakan bahwa jika kenaikan UKT bukan diatur oleh universitas, melainkan sudah diatur oleh pemerintah.
Sempat terjadi perdebatan dan sorak sorai untuk meminta rektor turun dari jabatannya pun mewarnai aksi ini. Korlap aksi berorasi selama dua jam akhirnya mahasiswa pun membubarkan diri dengan tertib.
(Fakhrizal Fakhri )